Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan mengolah suatu bahan untuk dijadikan suatu barang setengah jadi atau barang siap pakai.
Dalam proses produksi sendiri, ada istilah produsen dan hasil produksi. Produsen merupakan seseorang, atau perusahaan yang melakukan proses produksi. Sedangkan hasil produksi merupakan barang yang dihasilkan atau diperoleh dari proses produksi tersebut.
Secara garis besar, proses produksi harus memiliki dua ciri, yaitu memenuhi kebutuhan manusia, dan dapat menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Ada banyak cara yang dapat produsen gunakan agar mereka mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Berbagai teori perilaku produsen dalam proses produksi akan membantu produsen dalam memperoleh hasil maksimal. Berikut kita bahas mengenai teori perilaku produsen.
Pengertian Perilaku Produsen
Perilaku produsen merupakan aktivitas mengatur jalannya produksi dari mulai proses pengolahan sampai terbentuk suatu produk, dengan tetap menjamin kualitas produk tersebut agar dapat diterima konsumen. Hal ini juga bertujuan agar menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin untuk produsen itu sendiri.
Sebelum melakukan suatu proses produksi, produsen harus memiliki gambaran tentang produk apa yang ingin dibuat, siapa konsumen dari produk tersebut, berapa kisaran harga produk tersebut, bahkan manfaat apa yang akan dihasilkan dari proses produksi tersebut. Baik untuk konsumen, para tenaga kerja bahkan produsen itu sendiri.
Dalam menjalankan suatu proses produksi, produsen memiliki landasan dalam melakukan produksi. Terkadang ada beberapa produsen yang bukan hanya memprioritaskan keuntungan yang didapatkan saja. Tetapi tak jarang produsen melakukan proses produksi karena banyaknya bahan baku yang melimpah.
Sehingga, produsen ini memiliki dorongan untuk mengolah bahan baku tersebut, dan menjadikannya sebagai ladang bisnis bagi dirinya sendiri. Selain itu juga dapat menjadi langkah dalam menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
Tujuan Kegiatan Produksi
Suatu kegiatan yang dilakukan secara struktural pastinya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga dengan proses produksi. Berikut merupakan tujuan-tujuan dari proses produksi.
- Menghasilkan produk berupa barang atau jasa
Pada intinya, proses produksi dilakukan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa, yang nantinya dapat diperjualbelikan. Dengan melakukan proses produksi, maka produsen dapat menyediakan barang atau jasa yang diperlukan oleh konsumen.
- Memenuhi kebutuhan manusia
Manusia merupakan makhluk yang akan selalu merasa kurang dalam mengatasi kebutuhan hidupnya. Sehingga akan mencari terus alat pemuas kebutuhannya.
Tidak semua manusia bisa menciptakan kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu, dengan adanya proses produksi ini, kebutuhan manusia akan terpenuhi.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Proses produksi tidak hanya mencakup antara produsen dan konsumen saja. Tapi juga mencakup tenaga kerja yang ada dalam proses produksi tersebut.
Dengan adanya proses produksi, akan tercipta suatu lowongan pekerjaan baru yang dapat menurunkan angka pengangguran yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian, kemakmuran masyarakat sekitar akan meningkat seiring berjalannya waktu.
- Meningkatkan keuntungan pelaku usaha
Tujuan adanya proses produksi dilakukan, tidak terlepas dari proses mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Para produsen yang memiliki keahlian dalam mengolah barang, akan lebih memilih terjun menjadi pebisnis. Sehingga keuntungan yang dihasilkan pun akan semakin maksimal.
Analisis Teori Produsen
Dalam menganalisis teori produsen, terdapat 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Produksi Jangka Pendek
Merupakan suatu perusahaan yang memiliki input tetap dalam menentukan berapa jumlah banyaknya jumlah input variabel yang harus digunakan untuk proses produksi.
Seorang pengusaha dalam melakukan proses produksi harus menentukan keputusan mengenai berapa jumlah banyaknya barang yang dihasilkan, dan juga kondisi mengenai faktor-faktor yang digunakan.
- Produksi Jangka Panjang
Merupakan suatu proses produksi yang tidak bisa diukur dengan periode waktu tertentu seperti, 5 tahun, 10 tahun, dan seterusnya. Dengan kata lain, proses produksi ini tidak bisa menentukan input barang secara tetap.
Dalam proses produksi ini terdapat 3 aspek yang harus tersedia, yaitu:
- Dalam proses produksi harus memberikan kuantitas pelayanan yang baik. Para produsen yang menghasilkan kuantitas pelayanan yang baik akan lebih menarik daya beli konsumen.
- Produsen juga harus memberikan bentuk pelayanan yang baik atau bisa menciptakan pelayanan yang baik kepada konsumen. Sehingga konsumen merasa nyaman dengan pelayanan yang produsen ciptakan.
- Proses produksi juga tidak akan lepas dari proses distribusi. Dimana barang produksi tersebut dikenalkan kepada calon-calon konsumen untuk nantinya dibeli. Sehingga siklus jual beli dapat dilakukan dengan baik.
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana bisa mengolah suatu barang dengan keterbatasan modal dapat menciptakan suatu produk yang memiliki kualitas yang cukup baik. Produsen sendiri memiliki peran penting dalam suatu proses produksi.
Peran penting seorang produsen dalam suatu kegiatan produksi.
- Sosok seorang produsen menjadi manajer untuk perusahaannya sendiri. Produsen harus bisa mengatur dan mengkoordinasi faktor-faktor produksi yang ada didalamnya. Seperti pengolahan bahan baku, pengaturan modal, tenaga kerja yang ada, hingga menjadikan perusahaannya turut andil dalam melestarikan lingkungan sekitar.
- Mempunyai inovasi dan kreativitas yang tinggi dalam menciptakan temuan-temuan baru. Sehingga dapat berkontribusi dalam perkembangan zaman.
- Mengambil setiap keputusan dan membuat kebijakan dalam setiap proses produksi. Sehingga proses produksi tidak akan merugikan siapapun dan pihak manapun.
- Mampu menganalisis kondisi ekonomi yang ada, sehingga proses produksi dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang ada.
- Produsen mampu menempatkan diri kepada para tenaga kerja bahkan kepada para konsumen. Bagaimana dia bisa menjadi pemimpin yang baik untuk para karyawannya, dapat menjadi pelayan yang ramah kepada konsumennya, dan dapat menjadi rekan bisnis yang bijaksana untuk para rekan bisnisnya.