Semua negara pasti pernah merasakan inflasi, baik itu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari sampai kesehatan. Situasi ekonomi seperti ini memang tak dapat dihindari namun tetap bisa diprediksi dengan baik. Dalam mengatasi hal seperti ini, tentunya diperlukan pengertian terkait makna dan prosesnya.
Pengertian Inflasi
Inflasi ini berkaitan dengan kenaikan sebagian besar barang dan jasa untuk digunakan sehari-hari ataupun umum. Misalnya saja pakaian, makanan, perumahan, rekreasi, transportasi, bahan pokok konsumen, dan lain-lain.
Namun tak semua kenaikan harga dapat dikatakan sebagai inflasi, terkecuali kenaikan tersebut sudah terjadi dalam kurun waktu tertentu dan wilayah yang ditetapkan pun cukup luas.
Terjadinya suatu inflasi juga menjadi indikator penurunan daya beli unit mata uang suatu negara. Nantinya dalam pengukuran ini akan dikeluarkan pada bentuk proporsi.
Penyebab Inflasi
Dibawah ini ada beberapa penyebab dari inflasi, yakni:
- Tingginya Inflasi Menyebabkan Produksi Rendah
Hal ini akan mengakibatkan barang dan jasa yang dibutuhkan tidak tersedia, karena berada di tengah masyarakat untuk menciptakan permintaan dan penawaran. Nantinya kejadian ini akan mengacu pada kenaikan harga.
- Kelebihan dari Sirkulasi Uang
Beredarnya uang yang dilakukan secara berlebihan di tengah masyarakat akan membuat uang kehilangan daya belinya.
Memang semua masyarakat bisa membeli barang karena adanya kemampuan, namun stok barang menjadi stagnan. Hal inilah yang dapat memicu kesenjangan antara permintaan dan penawaran sehingga uang sebanyak apapun tak akan berguna.
Selain itu, orang yang mempunyai lebih banyak uang, mereka akan cenderung menghabiskan lebih banyak uang. Hal ini yang menyebabkan peningkatan permintaan tak dibarengi dengan lonjakan penawaran.
- Lonjakan Pada Harga Produksi
Dengan meningkatnya harga produksi, jelas akan berakibat pada harga terakhir komoditas yang diproduksi. Nantinya hal ini juga akan mengakibatkan efek domino yakni kenaikan harga komoditas lainnya’, yang berhubungan dengan komoditas pertama kali sehingga akan mengalami kenaikan harga.
Selain itu, kenaikan dari harga barang dan jasa juga akan menyebabkan tenaga kerja yang terlibat mengharapkan dan menuntut lebih banyak biaya atau upah guna mempertahankan biaya hidup mereka.
- Nilai Tukar
Inflasi sendiri bisa diperbaiki jika ada peningkatan yang cenderung ke pasar asing. Jika dilihat dari ekonomi yang semakin global, terdapat nilai tukar yang menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat inflasi.
Apabila nilai tukar tak menentu maka akan membuat mata uang dalam negeri menjadi kurang bernilai, terhadap mata uang asing. Oleh karena itu, akan membuat komoditas dan barang impor lebih mahal.
Cara Mengatasi Inflasi
Dibawah ini ada beberapa cara dalam mengatasi inflasi, yakni:
Kebijakan moneter terbagi menjadi 3, yakni:
- Kebijakan Penetapan Persediaan Kas, yaitu adanya pengurangan uang yang beredar di masyarakat biasanya dilakukan oleh Bank sentral. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara penetapan kuota uang yang beredar dan uang dalam kas bank.
- Kebijakan Diskonto, yaitu adanya ketetapan yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara menaikkan beberapa nilai suku bunga. Dengan begitu, muncullah dorongan menabung yang dilakukan oleh masyarakat dimana akan berimbas pada berkurangnya peredaran uang.
- Kebijakan Operasi Pasar Terbuka, yaitu adanya pengurangan peredaran uang dengan cara menjual surat berharga milik negara.
- Kebijakan Fiskal
- Penghematan dan pengeluaran pemerintah bisa dilakukan dengan cara menekan seluruh pengeluaran yang didanai oleh pemerintah. Dengan begitu, permintaan pada komoditas tersebut akan menjadi berkurang sehingga berdampak pada penurunan harga.
- Kenaikan dari tarif pajak yang ditentukan sangat baik untuk rumah tangga maupun industri dan perusahaan. Hal ini juga akan mengurangi konsumsi dan menekankan harga karena adanya permintaan berkurang.
- Kebijakan Lainnya
- Adanya peningkatan produksi dan penambahan jumlah barang di Pasar dapat dilakukan, dengan cara memberikan premi dan subsidi kepada para pelaku industri dan perusahaan. Sehingga mereka bisa menaikkan produksi sampai memenuhi kebutuhan pasar. Nantinya, semua permintaan dan penawaran akan saling berimbang sehingga harga akan mengalami penurunan. Selain itu, adanya kebijakan yang dapat dilakukan dengan membatasi laju barang dan jasa impor masuk ke dalam negeri. Hal ini sangat bermanfaat untuk melindungi produksi lokal dan membangun perekonomian internal.
- Penetapan harga maksimum pada berbagai jenis barang, maka inflasi harus bisa dikontrol. Namun, untuk pengendalian semacam ini juga harus memperhatikan keadaan lapangannya agar tidak tercipta pasar gelap.
Teori Inflasi
Dibawah ini ada beberapa teori dari inflasi yakub:
- Teori Kuantitas
Teori kuantitas ini mengatakan bahwa ketika uang beredar di masyarakat akan semakin banyak. Sehingga jumlah permintaan yang terjadi pada komoditas akan semakin meningkat dan berkaitan dengan kenaikan harga.
- Teori Keynes
Teori keynes ini akan menjelaskan bahwa inflasi dapat terjadi ketika beberapa kelompok masyarakat, dalam menjalankan hidup dengan melebihi kemampuan ekonomi mereka sendiri.
Hal inilah yang terjadi ketika mereka membeli dan menggunakan komoditas melebihi batas normal. Selain itu, semakin banyak permintaan yang tak dibarengi dengan penawaran meningkat akan menimbulkan kenaikan harga.
- Teori Struktural
Teori struktural ini mengemukakan bahwa terjadinya inflasi yang disebabkan karena ketidaksiapan produsen dalam mengatasi suatu permintaan yang meningkat.
Peningkatan inilah yang bisa terjadi karena lonjakan penduduk. Hasilnya pun adalah barang dan jasa yang diperlukan masih stagnan namun permintaan terus bertambah sehingga harga pun semakin melangit.
Rumus Inflasi
Bisa menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) :
In = (IHKn – IHKn-1) : IHKn-1 x 100%
Dengan menggunakan Deflator:
In = (Dfn – Dfn-1) : Dfn-1 x 100%
Keterangan:
In = Inflasi
IHK = Indeks Harga Konsumen tahun dasar (biasanya nilainya 100)
IHKn–1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya
Dfn = Gross National Product (GNP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) deflator berikutnya
Dfn–1 = PDB deflator atau GNP tahun sebelumnya
Dampak Inflasi
Inflasi juga mempunyai beberapa dampak bagi perekonomian suatu negara, misalnya saja inflasi yang bisa menggerus daya beli masyarakat. Apabila daya beli menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja.
Meskipun, motor penggerak ekonomi suatu negara menjadi salah satu yang ditopang melalui konsumsi masyarakat. Apabila masyarakat dapat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.
Inflasi juga sangat berpengaruh dan merugikan konsumen karena gaji ataupun penghasilan menjadi stagnan. Namun biaya pengeluaran atau belanja pun membengkak karena adanya kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.
Dampak selanjutnya dari inflasi adalah dapat mempengaruhi kemampuan ekspor sebuah negara. Akibat adanya inflasi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun yang dapat menyebabkan devisa berkurang.
Inflasi memang tidak mudah dihindari. Oleh karena itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan mengatur keuangan sebaik mungkin. Hal lain yang harus diperhatikan untuk pengawasan terhadap daya beli masyarakat supaya harga bisa dikendalikan.