Indeks Harga: Pengertian, Rumus, Metode, Jenis & Tujuan

Indeks harga adalah ukuran statistik yang biasa digunakan dalam kegiatan ekonomi untuk menunjukkan adanya perubahan harga pada rentang periode yang berbeda. Pengetahuan mengenai indeks harga sangat penting dalam berlangsungnya roda perekonomian suatu negara.

Pengertian Indeks Harga

Indeks harga adalah daftar harga saat ini dibandingkan daftar harga yang telah lalu menggunakan persentase untuk mengetahui dinamika harga barang. Indeks harga digunakan sebagai tolok ukur untuk menilai adanya perubahan harga produk baik barang dan jasa dalam roda perekonomian.

Indeks harga bermanfaat sebagai indikator ukuran untuk merumuskan harga produk barang dan jasa di masa yang akan datang dan juga sebagai sarana yang menunjukkan kondisi perekonomian suatu negara.

Untuk menghitung indeks harga, maka para ekonom akan menetapkan tahun tertentu sebagai patokan. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata pada tahun dasar tersebut sebagai patokan untuk membandingkan dengan rata-rata tahun tertentu yang dianalisis.

Dari sini bisa dilihat berapa kenaikan dan penurunan barang. Di Indonesia sendiri, indeks harga dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumpulkan berbagai data sebelumnya. BPS kemudian memberi bobot terhadap harga produk barang dan jasa berdasarkan tingkat keutamaan dari produk tersebut.

Tingkat keutamaan dilihat berdasarkan urgent atau tidaknya suatu produk bagi hajat hidup masyarakat banyak. Apabila produk barang dan jasa dianggap paling penting maka bobotnya lebih besar.

Rumus dan Metode Menghitung Indeks Harga

Untuk menghitung indeks harga ada dua metode yang bisa digunakan yakni metode agregatif sederhana dan metode harga setimbang.

1. Metode Agregatif Sederhana

Metode agregatif sederhana disebut juga metode tidak tertimbang adalah metode perhitungan indeks harga yang menggunakan dua indikator yakni tahun berjalan dan tahun sebelumnya. Tahun yang diteliti merupakan tahun berjalan (n) sementara tahun sebelumnya yakni (n – 1) adalah tahun dasar.

Rumus perhitungan indeks harga dengan teknik agregatif sederhana seperti berikut:

I_A = (ƩP_n) / (ƩP_0) x 100%

Keterangan:

I_A = Indeks harga dengan metode agregatif sederhana
P_n = harga di tahun ke-n atau tahun berjalan
P_0 = harga di tahun dasar (n – 1)
Ʃ = Jumlah

2. Indeks Harga Menggunakan Harga Setimbang

Indeks Harga Setimbang merupakan indeks harga yang memprioritaskan penggunaan angka penimbang ketika dilakukan proses perhitungan. Indeks harga tertimbang dapat dihitung salah satunya dengan metode Laspeyres.

Metode Laspeyres adalah metode perhitungan indeks harga dengan menggunakan jumlah barang di tahun dasar sebagai acuan.  Berikut rumus perhitungan dengan metode Laspeyres:

[(I_L)] _ = (ƩPn Qo) / ƩPo . Qo x 100%

Keterangan:

I_L = Indeks Harga Tertimbang
Pn = Harga produk di tahun ke-n
Qo = Kuantitas pada tahun dasar
Po = Harga di tahun dasar
Ʃ = Jumlah

Jenis Indeks Harga

Indeks harga dibedakan ke dalam berbagai jenis berdasarkan produk yang ditawarkan apakah digunakan oleh konsumen akhir, produsen atau pedagang besar, hingga petani. Berikut perbedaan masing-masing indeks harga:

  • Indeks Harga Konsumen (IHK)

Jenis indeks harga yang pertama adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) yang merupakan ukuran untuk menunjukkan perubahan harga produk barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dari waktu ke waktu lainnya.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dihitung oleh BPS dengan menggunakan kumpulan data 4 kelompok terdiri dari kelompok makanan, kelompok jasa, kelompok perumahan, dan kelompok aneka barang. Indeks Harga Konsumen (IHK) digunakan oleh pihak BPS sebagai indikator yang menunjukkan besar inflasi di Indonesia.

  • Indeks Harga Perdagangan Besar atau Indeks Harga Produsen

Indeks Harga Perdagangan Besar adalah nilai indeks yang digunakan sebagai indikator perubahan harga pembelian produk barang dan jasa yang dilakukan oleh pedagang besar. Indeks Harga Perdagangan Besar berbeda dengan IHK karena ditetapkan pada kuantitas ukuran besar karena dilakukan pedagang besar.

Indeks Harga Perdagangan Besar ditetapkan baik pada hasil pertanian, hasil tambang hingga hasil perindustrian ekspor dan impor. Indeks Harga Produsen juga bisa diartikan sebagai perbandingan harga produk barang dan jasa yang digunakan oleh rumah tangga produsen.

  • Indeks Harga Implisit

Indeks Harga Implisit merupakan jenis indeks harga yang digunakan untuk membandingkan antara pertumbuhan ekonomi riil dengan pertumbuhan ekonomi nominal. Perhitungan Indeks Harga Implisit akan menggunakan seluruh barang yang diproduksi.

Kegunaan Indeks Harga Implisit adalah sebagai ukuran inflasi sejak periode harga dasar perhitungan GNP riil hingga harga dasar untuk perhitungan GNP saat ini. 

  • Indeks Harga Diterima dan Dibayar Petani

Indeks harga diterima dan dibayar oleh petani merupakan nilai indeks harga yang berkaitan erat dengan kegiatan pertanian. Indeks harga ini menunjukkan berapakah harga yang harus dikeluarkan oleh petani untuk kebutuhan biaya produksi pertanian seperti biaya upah, pajak, hipotek dan biaya hidup.

Nantinya, harga yang dibayar oleh petani dan juga diterima petani dalam kurun waktu tertentu dikenal sebagai rasio paritas. Apabila diketahui bahwa harga yang harus dikeluarkan oleh petani lebih besar dibandingkan yang diterima petani, menunjukkan bahwa petani terus mengalami kerugian.

Hal Penting dalam Menghitung Indeks Harga

Saat akan melakukan perhitungan indeks harga, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebagai berikut:

  • Menetapkan Tahun Dasar

Menetapkan tahun dasar sebelum menghitung indeks harga harus dilakukan agar bisa diketahui perubahan yang terjadi di setiap periode. Tahun dasar dipilih berdasarkan kondisi kestabilan ekonomi. Tahun dasar tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu sebentar.

  • Memilih Angka Penimbang

Angka penimbang adalah salah satu faktor kuantitas dalam perbandingan komoditas. Barang dengan urgensi tinggi maka faktor penimbang juga tinggi.

  • Memilih Jenis Barang

Jenis barang harus ditetapkan terlebih dulu saat membuat indeks harga. Barang harus representatif.

Tujuan Menghitung Indeks Harga

  • Tujuan menghitung indeks harga yakni sebagai indikator yang menunjukkan bagaimana kondisi perekonomian suatu negara pada periode tertentu. Dengan mengetahui nilai indeks harga, maka bisa diketahui bagaimana kebijakan pemerintah maupun kondisi ekonomi negara.
  • Indeks harga dapat membantu memutuskan kebijakan pembelian beberapa produk karena menunjukkan dinamika perubahan harga
  • Indeks harga menggambarkan rata-rata perbandingan harga produk barang dan jasa setiap periode sehingga digunakan sebagai pedoman kebijakan perekonomian suatu negara yang berkaitan dengan orang banyak.
  • Indeks harga berfungsi sebagai deflator yakni komponen resmi atau alat statistik untuk menunjukkan faktor penyebab terjadinya deflasi
  • Indeks harga dimanfaatkan sebagai indikator untuk menetapkan upah dan gaji yang dipengaruhi oleh angka inflasi. Hal ini dikarenakan besaran upah dan gaji pegawai di suatu negara dipengaruhi oleh angka inflasi barang dan jasa
  • Indeks harga juga bermanfaat bagi produsen barang dan jasa untuk menetapkan perkiraan biaya produksi barang yang dibutuhkan

Indeks harga di Indonesia ditetapkan berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik  untuk mengetahui ukuran statistik dari perubahan harga produk barang dan jasa dari satu periode ke periode berikutnya. Indeks harga sangat penting sebagai indikator maju dan turunnya usaha.

Kembali ke Materi Ekonomi