Filum Nemathelminthes: Klasifikasi & Contoh

Pernahkah kalian melihat cacing? Jika dilihat sekilas, pasti kalian berpikiran bahwa bentuk cacing hanya seperti itu-itu saja. Padahal, ada banyak jenis cacing yang dikelompokkan ke dalam filum berdasarkan ciri-cirinya, salah satunya adalah filum Nemathelminthes.

Nemathelminthes disebut juga dengan cacing gilig yang bentuk tubuhnya silindris (panjang bulat). simetri bilateral, rongga tubuh yang semu atau pseudoselomata serta tidak memiliki segmen, mempunyai rongga tubuh yang triploblastik, serta habitatnya yang bebas ataupun parasitik.

Habitat cacing gilig ini berada di perairan, jaringan pada tumbuhan, jaringan manusia ataupun hewan, serta menyukai tanah yang basah atau lembab.

Filum nemathelminthes mempunyai ukuran yang mikroskopis (kecil) serta tubuhnya dilapisi oleh kutikula. Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan. Cacing gilig ini mempunyai sistem pencernaan yang sempurna serta cairan yang ada di coelom memiliki fungsi untuk sistem peredaran darah juga.

Bagian mulutnya berada di ujung anterior dan memiliki gigi pengait serta pada anus yang berada di bagian posterior.

Sistem pernapasannya dengan cara berdifusi lewat permukaan tubuhnya, cacing gilig juga mempunyai cairan yang sama dengan darah pada manusia, yang dijadikan sebagai alat transportasi. Sistem ekskresinya berupa nefridum atau disebut juga dengan sistem saraf tangga tali.

Sistem reproduksinya dilakukan dengan cara seksual yaitu ovipar yang berlangsung secara internal (di dalam tubuh).

Semua spesies yang termasuk ke dalam filum ini menghasilkan zigot yang mampu bertahan dalam kondisi yang buruk. Dengan jenis kelamin yang gonochoris (terpisah).

Klasifikasi Nemathelminthes

Filum ini dibagi menjadi 2 kelas, yakni:

  1. Aphasmidia
  2. Phasmidia

Beberapa contoh spesies yang terkenal pada filum nemathelminthes, diantaranya ada Enterobius vermicularis (cacing kremi), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Filaria bancrofti, Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Trichinella spiralis, serta Wuchereria bancrofti (cacing filarial)

Berikut beberapa dari contoh spesies yang akan dibahas dari filum nemathelminthes.

  1. Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides atau yang biasa disebut dengan cacing gelang atau cacing perut, adalah cacing bersifat parasit yang ada di bagian usus halus manusia.

Memiliki panjang tubuh antara 15 cm sampai 35 cm dengan diameter mencapai 0,5 cm, dan mempunyai warna tubuh putih kekuning-kuningan, bagian mulut yang berada di anterior, serta lengkap dengan adanya 3 buah bibir. Pada cacing betinanya dalam sehari bisa menghasilkan sekitar 200.000 telur.

Cacing gelang kerap hidup di dalam usus manusia dengan siklus sebagai berikut:

  • Pertama telur akan keluar bersamaan dengan feses penderita.
  • Kemudian telur tersebut akan menetas menjadi larva di dalam usus manusia
  • Lalu larva akan menembus dinding pada usus halus, dengan mengikuti aliran darah menuju jantung.
  • Setelah itu akan masuk ke bagian paru-paru dilanjutkan melalui trakea, lalu akan tertelan kembali dan masuk ke bagian lambung.
  • Kemudian di bagian usus halus akan berkembang menjadi cacing dewasa. Nah, cacing gelang inilah yang menjadi penyakit Ascariasis.
  1. Ancylostoma duodenale

Disebut juga dengan cacing tambang karena biasa ditemukan di kawasan tambang. Cacing ini juga hidup parasit di tubuh manusia terutama di bagian usus.

Memiliki panjang tubuh yaitu 1-1,5 cm. Melalui gigitannya, cacing ini akan menempel pada dinding usus serta dapat mengisap darah pada inangnya.

Sehingga dapat menyebabkan inangnya menderita anemia karena kehabisan darah. Cacing ini mempunyai larva yang akan menginfeksi manusia lewat kulit dari telapak kaki.

Siklus hidup cacing tambang:

  • Awalnya telur akan keluar bersamaan dengan feses penderita.
  • Kemudian cacing tambang akan menetas menjadi larva di tanah.
  • Bagi manusia yang tidak memakai alas kaki saat berjalan diatas tanah (khususnya daerah pertambangan), maka larva tersebut akan menembus kulit telapak kaki.
  • Kemudian larva mengikuti aliran darah yang menuju ke jantung, masuk ke paru-paru melalui trakea, masuk ke bagian lambung, sehingga berakhir pada usus manusia.
  1. Wuchereria bancrofti

Wuchereria bancrofti atau cacing filarial dapat hidup di bagian pembuluh darah manusia sehingga akan menyebabkan penyumbatan dan berakibat menderita penyakit kaki gajah atau elephantiasis. Gejala terinfeksinya berupa bengkak pada kaki atau bisa juga pada organ lain misal pada skrotum. Persebarannya melalui tusukan dari nyamuk culex.

  1. Enterobios vermicularids

Contoh hewan dari filum nemathelmintes yang satu ini disebut juga dengan Oxyuris vermicularis (cacing kremi). Yang hidupnya parasit di usus manusia. Pada saat bertelur, cacing betina akan bermigrasi menuju daerah bagian anus maka dapat mengakibatkan rasa gatal bagi penderitanya.

Jika tidak sengaja menggaruknya, lalu tangannya tidak dicuci, maka telur pada cacing tersebut akan tertelan kembali ke dalam tubuh. Cacing kremi jantan memiliki panjang tubuh kira-kira sekitar 0,5 cm, sedangkan pada cacing betinanya memiliki ukuran panjang tubuh yaitu sekitar 1 cm.

  1. Trichinella spiralis

Trichinella spiralis adalah cacing parasit yang ada pada tubuh manusia serta hewan, seperti pada anjing, babi dan tikus. Nama infeksi yang disebabkan oleh cacing ini adalah trichinosis

Kembali ke Materi Biologi