Filum Arthopoda: Ciri-Ciri, Klasifikasi, Contoh, Peranan

Filum arthropoda merupakan filum paling besar yang ada di dunia hewan/kingdom animalia. Kelompok ini mencakup serangga, udang-udangan, laba-laba, dan masih banyak lagi.

Karena termasuk filum dengan spesies paling besar, maka pengelompokkan kelas nya pun cukup banyak. Sebelum mempelajari klasifikasi, ketahui dulu ciri-cirinya, yuk!

Ciri-ciri Arthopoda

  • Arthropoda adalah sekumpulan hewan yang mempunyai kaki serta tubuh yang beruas-ruas. Tubuh terdiri atas kepala, perut serta dada.
  • Mempunyai rangka bagian luar atau eksoskeleton yang terbuat dari zat kitin yang menjadikan tubuhnya itu kuat serta kaku.
  • Hidup di daerah daratan, lautan dan perairan tawar. Hewan ini juga bisa hidup dengan bebas dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada manusia, tumbuhan dan hewan.
  • Sistem pernapasannya bervariasi yang disesuaikan dengan tempat hidupnya. Mereka bernapas menggunakan trakea jika hidupnya di darat atau bisa juga dengan paru-paru yang berbuku-buku. Bila hidupnya di air mereka bernapas menggunakan insang.
  • Jenis kelaminnya terpisah atau gonochoris.
  • Ada sebagian jenis hewan ini mengalami proses partenogenesis.
  • Sistem ekskresinya berupa sepasang nefridium, sistem sarafnya berupa tangga tali.

Klasifikasi Arthopoda

Arthopoda dibagi menjadi beberapa kelas diantaranya:

  1. Arachnida

Hewan arachnida tubuhnya terdiri atas kepala dan dada yang menyatu atau sefalotorak, serta perut atau abdomen yang bentuknya bulat. Kepalanya berukuran kecil, tidak memiliki antenna, dan mempunyai mata tunggal (oceli).

Arachnida hidup di darat, pernapasannya menggunakan paru-paru berbuku. Memiliki kaki berjumlah 4 pasang yang letaknya di bagian sefalotorak. Di bagian sefalotorak ada alat tambahan berupa kalisera yang sepasang memiliki racun serta sepasang palpus.

Di bagian ujung abdomen posterior, dekat ventral anus ada sutera yang bermuara di alat yang mirip dengan pembuluh disebut dengan spinneret. Untuk makanannya berupa cairan yang dihasilkan dari tubuh hewan lain, kemudian dihisap oleh mulut serta kerongkongan (esophagus).

Arachnida berjenis kelamin terpisah, pembuahan terjadi di dalam tubuh. Sebuah telur yang sudah dibuahi akan disimpan di dalam kokon sutera yang akan dibawa kemanapun oleh hewan betinanya.

Contoh spesies dari kelas ini adalah laba-laba dan kalajengking.

  1. Crustacea

Anggota dari kelas ini sebagian besarnya dapat hidup di air yang bernapas menggunakan insang. Tubuhnya terdiri atas sefalotorak (bagian kepala dan dada yang menyatu) serta perut (abdomen). Memiliki eksoskeleton yang keras, terbuat dari zat kitin yang memiliki lendir.

Di bagian sefalotorak ada 5 pasang kaki yang besar memiliki fungsi untuk jalan, di mana setiap pasang kaki pertama ukurannya lebih besar disebut dengan keliped. Pada abdomennya ada 5 pasang kaki yang ukurannya kecil fungsinya untuk renang. Di bagian depan sefalotorak ada sepasang antena pendek dan panjang.

Hewan crustacea dibagi menjadi dua, yakni mikrocrustacea (entomostraca) dan makrocrustacea (malacostraca) . Contoh hewan dari makrocrutacea yaitu udang windu (Pinnaeus monodon), lobster (Panulirus sp) dan kepiting (Cancer sp). Sedangkan contoh dari hewan mikrocustacea adalah Cyclops sp dan Daphnia sp.

  1. Myriapoda

Hewan yang termasuk ke dalam kelas myriapoda mempunyai tubuh yang bersegmen, bisa mencapai 100 sampai 200 ruas. Tubuhnya terdiri atas kepala yang ukurannya kecil pada ruas pertama, serta perut yang ada di setiap ruasnya mempunyai dua pasang kaki.

Hidup di daerah daratan yang pernapasannya menggunakan paru-paru berbuku. Di bagian kepala, ada sepasang mandibular serta 2 pasang maksila. Kelas ini dibagi lagi menjadi 2, yakni:

  • Chilopoda

Memiliki tubuh yang agak pipih atau gepeng, setiap ruas tubuhnya ada sepasang kaki. Pada kepalanya memiliki antena panjang serta ada cakar berbisa. Hewan chilopoda termasuk ke dalam hewan karnivora.

Contoh spesiesnya adalah kelabang (Scolopendra sp).

  • Diplopoda

Memiliki tubuh bulat, setiap ruasnya ada dua pasang kaki. Hewan ini sangat suka dengan tempat yang lembab. Jika dalam keadaan bahaya maka akan membela dirinya dengan melakukan cara menggulung tubuh. Hewan diplopoda termasuk ke dalam hewan herbivora.

Contoh spesiesnya adalah luwing (Spirobolus sp).

  1. Insekta

Hewan insekta ialah kelas yang paling besar di dalam filum arthopoda. Sekitar lebih dari satu juta jenis insekta yang ada di bumi ini. Sebagian dari jumlah tersebut sudah dijelaskan secara tertulis serta sudah diidentifikasi.

Ciri-ciri Insekta

Tubuhnya memiliki 3 bagian, yakni kepala (caput), dada (toraks) serta perut (abdomen). Pada bagian kepalanya ada mata tunggal (oceli), mata majemuk (faset), alat mulutnya dan juga ada antenna. Di bagian toraks memiliki 3 ruas, yakni metatorak, mesotorak dan protoraks.

Pada bagian kaki serta sayap berada di bagian toraks. Hewan ini mempunyai 3 pasang kaki (heksapoda), memiliki sepasang sayap namun ada beberapa insekta yang tidak punya sayap. Insekta hidup di air tawar (utamanya pada stadium muda), darat, serta ada sebagian juga yang hidup di lautan. Mempunyai ukuran tubuh mulai dari millimeter sampai sentimeter (ialah insekta yang paling panjang).

Ada beberapa tipe mulut insekta ialah menusuk dan mengisap, mengunyah, menggigit dan mengisap. Pernapasannya menggunakan trakea yang memiliki cabang terbuka di sepasang spirakulum di bagian sisi tubuh.

Insekta melakukan metamorfosis yang sempurna maupun tidak sempurna (sebagian kelompok serangga tidak melakukan metamorfosis). Sistem saraf berupa tangga tali. Sistem sirkulasi terbuka, darahnya tidak mengandung hemoglobin (pigmen darah) maka fungsinya hanya untuk mengedarkan semua zat makanan saja.

Untuk mengangkut serta mengedarkan gas oksigen serta karbondioksida dalam pernapasannya dilakukan oleh sistem trakea.

Dilihat dari metamorfosisnya hewan insekta dikelompokkan menjadi 3 yakni:

  • Ametabola, contoh spesiesnya kutu buku (Lepisma sp).
  • Hemimetabola, contohnya belalang dan capung
  • Holometabola, contohnya kupu-kupum lalat dan nyamuk.

Klasifikasi Insekta

Insekta dibagi menjadi 2 subkelas yakni:

  • Apterygota, yaitu serangga yang tidak memiliki sayap.
  • Pterygota, yaitu serangga yang memiliki sayap.

Dibawah ini ada beberapa contoh ordo dalam kelas insekta:

  1. Subkelas Apterygota
    • Ordo Protura, contoh spesiesnya adalah Acerentulus sp.
    • Ordo Thysanura, contoh spesiesnya ialah kutu buku.
    • Ordo Collembola, contohnya yaitu kutu kebun.
  1. Subkelas Pterygota
    • Ordo Orthoptera, contohnya adalah belalang, jangkrik dan kecoa.
    • Ordo Dermaptera, contohnya yaitu Forficula auricularia.
    • Ordo Isoptera, contohnya adalah rayap.
    • Orod Anoplura, contohnya yaitu kutu rambut yang ada di kepala dan badan.
    • Ordo Homoptera, contohnya adalah kutu daun.
    • Ordo Hemiptera, contohnya adalah walang sangit, wereng, kutu busuk dan kalajengking air.
    • Ordo Odonata, contohnya adalah capung (Aeshna sp).
    • Ordo Neuptera, contohnya adalah undur-undur dan lalat yang bermata emas.
    • Ordo Lepidoptera, contohnya yaitu kupu-kupu.
    • Ordo Diptera, contohnya adalah lalat, nyamuk demam berdarah serta nyamuk malaria.
    • Ordo Siphonoptera, contohnya yaitu Pulex iritans.
    • Ordo Coleoptera, contohnya adalah kumbang.
    • Ordo Hymenoptera, contohnya yaitu semut.

Peranan Arthopoda dalam Kehidupan Manusia

Sebagian hewan yang tergolong arthopoda memiliki peranan di kehidupan manusia, diantaranya:

  1. Crustacea
    • Udang, lobster dan kepiting yang dapat dikonsumsi sebagai sumber protein memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
    • Untuk sumber makanan ikan, utamanya pada microcrustacea yaitu komponen yang penting membentuk zooplankton.
  1. Myriapoda

Untuk membantu proses dari penguraian sampah organik, dengan kemampuannya bisa memakan beberapa partikel sampah menjadi partikel yang lebih kecil lagi, contohnya pada spesiesnya ialah lipan/luwing.

  1. Arachnida

Pada umumnya hewan ini dapat merugikan, yaitu sebagai ektoparasit pada beberapa hewan ternak, contohnya caplak.

  1. Insekta
    • Menguntungkan
      • Dapat menghasilkan sesuatu yang dapat berguna untuk manusia, contohnya lebah dapat menghasilkan madu dan kokon ulat sutera dapat menghasilkan serat sutera.
      • Dapat membantu proses penyerbukan pada tanaman, contoh spesiesnya yaitu kupu-kupu.
      • Bisa dijadikan obat untuk berbagai penyakit, contohnya lebah hutan yang sengatannya dijadikan terapi berbagai jenis penyakit.
    • Merugikan
      • Dijadikan vektor atau agen penularan berbagai macam penyakit
      • Dapat merusak tanaman budidaya
Kembali ke Materi Biologi