Mikroskop: Pengertian, Fungsi, Bagian, & Cara Menggunakannya

Siapa yang tidak mengenal mikroskop? Biasanya alat ini ditemukan di dalam laboratorium untuk melihat benda-benda kecil yang susah dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat apapun.

Untuk mengenal dan mengetahui cara kerja alat ini, maka penting untuk memahami fungsi dari setiap bagian yang ada pada mikroskop. Dengan begitu, menggunakannya tidak akan terasa sulit lagi.

Pengertian Mikroskop

Mikroskop merupakan suatu alat bantu laboratorium yang berguna untuk melakukan pengamatan makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil atau berukuran mikroskopis.

Seperti bakteri dan sel serta bisa memberikan warna yang cukup kontras dan bisa diperbesar pada objeknya. Mikroskop juga terdiri atas beberapa lensa yang setiap lensanya mempunyai kemampuan perbesaran masing-masing.

Fungsi Mikroskop dan Bagian-Bagian Mikroskop

a. Bagian-Bagian Optik Mikroskop dan Fungsinya

  • Lensa okuler, yaitu lensa yang menghubungkan langsung dengan mata atau lensa yang fungsinya untuk memperbesar bayangan objek. Terdapat 3 buah lensa, diantaranya ada perbesaran 15x, 10x, dan 5x.
  • Lensa objektif, yaitu lensa yang ada di dekat objek atau benda fungsinya untuk memperbesar bayangan benda. Terdapat susunan lensanya terdiri dari 3-4 buah dengan memiliki perbesaran yaitu 4x, 10x, 45x, serta 100x.
  • Diafragma, memiliki fungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa objektif.
  • Cermin (datar serta cekung), untuk mengarahkan cahaya pada objek. Pada cermin datar dipergunakan jika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, dan pada cermin cekung dipergunakan jika saat mengumpulkan cahaya.

b. Bagian-Bagian Non-Optik (Mekanik) dan Fungsinya

  • Tabung mikroskop atau tubus, berguna untuk menghubungkan antara lensa objektif dengan lensa okuler.
  • Meja preparat atau meja sediaan, gunanya sebagai tempat untuk meletakkan objek atau juga untuk meletakkan preparat yang akan diamati. Di tengah mejanya terdapat lubang yakni untuk melewati masuknya sinar atau cahaya.
  • Penjepit preparat atau klip atau penjepit objek, memiliki fungsi untuk menjepit preparat agar tidak bergeser saat sedang diamati.
  • Lengan mikroskop, sebagai pegangan atau memegang mikroskop pada saat akan memindahkan dan membawa mikroskop.
  • Micrometer atau pemutar halus, fungsinya untuk menggerakkan secara menjauh atau mendekat lensa objektif terhadap preparatnya secara pelan-pelan atau halus.
  • Makrometer atau pemutar kasar, yaitu untuk menggerakkan tabung mikroskop ke arah atas serta ke bawah secara cepat.
  • Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, pada bagian ini bisa diputar dan juga bisa dinaikkan serta diturunkan.
  • Sekrup atau engsel inklinasi, yaitu sebagai pengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
  • Kaki mikroskop, fungsinya sebagai penyangga dan penopang mikroskop agar bisa tetap berdiri.

Cara Menggunakan Mikroskop

  1. Ambil mikroskop dari tempat penyimpanannya, kemudian saat membawa mikroskopnya posisi tangan kanan memegang bagian lengan dari mikroskop serta tangan yang sebelah kiri itu memegang alas atau kaki mikroskop. Lalu, mikroskop disimpan atau diletakkan di tempat yang datar, kering serta mempunyai cukup banyak cahaya.
  1. Putarlah bagian revolver, maka lensa objektifnya dengan perbesaran yang lemah ada di posisi satu poros dengan bagian lensa okuler yang ditandai dengan bunyi “klik” pada revolvernya
  2. Pasangkan lensa okuler dengan lensa yang mempunyai ukuran perbesaran sedang. Cahaya akan tampak terang berbentuk lapang pandang atau bulat, misalnya yang terlihat pada gambar. Hal ini bisa didapatkan dengan cara-cara berikut ini:
    • Aturlah bagian diafragma agar mendapatkan cahaya yang cukup terang
    • Kemudian atur cermin agar mendapatkan cahaya yang dipantulkan ke arah diafragma yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi ruangan. Pengaturan bisa dilakukan secara melihat lewat lensa okuler (apakah lapang pandangannya sudah terang atau jelas?)
      Perlu diingat ada sebagian mikroskop sudah dilengkapi oleh lampu.
      Maka tidak usah mencari lagi cahaya, cukup dengan mengatur posisi diafragmanya yang disesuaikan dengan keperluan cahaya terang serta lurus dengan lensa okuler serta objektif.
    • Siapkan preparat untuk diamati nanti, lalu letakkan atau simpan di meja preparat. Kemudian atur agar bagian yang diamati bisa tepat berada di tengah lubang mejanya. Setelah itu, jepitlah menggunakan penjepit preparat.
    • Atur fokusnya untuk memperjelas bagian objek gambar dengan cara-cara berikut ini:
      • Putarlah makrometer atau pemutar kasar dengan cara perlahan-lahan lalu ambil dan lihatlah melalui lensa okuler. Putaran dengan makrometer dilakukan agar lensa objektifnya ada di posisi yang dekat dengan meja preparat.
        Perlu diingat: jangan memutarkan makrometer dengan paksa sebab nantinya preparat akan tertekan serta mengakibatkan preparat menjadi rusak, pecah ataupun patah.
      • Teruskan dengan memutar micrometer atau pemutar halus, guna agar bisa memperjelas bayangan objeknya.
      • Apabila keberadaan preparat belum tepat, maka kaca objek bisa di geser-geser dengan lengan yang berhubungan dengan penjepit preparatnya, apabila tidak ada, preparat bisa digeserkan secara manual atau langsung.
  3. Selanjutnya preparat terlihat, untuk mendapatkan perbesaran yang kuat gantilah di bagian lensa objektif dengan ukuran perbesaran dimulai dari 10x, 40x, ataupun 100x dengan cara putar revolver sampai terdengar bunyi “klik”. Diusahakan posisi preparat jangan sampai tergeser. Apabila hal tersebut terjadi maka Anda harus memulai atau mengulanginya dari awal.
  4. Bila sudah selesai menggunakan mikroskop, bersihkanlah kembali mikroskopnya serta kembalikan simpan di tempat penyimpanannya.

Saat menggunakan mikroskop pertama kali, mungkin banyak orang yang merasa kesulitan. Bahkan, tidak bisa melihat bagian yang sedang diamati karena kesalahan teknis. Namun, pasti akan bisa setelah mengetahui kegunaan bagian dan terus mencoba menggunakan alat ini.

Kembali ke Materi Biologi