Kelas Amphibia: Ciri-ciri, Klasifikasi & Contoh

Kelas amphibi asal katanya dari bahasa Yunani yang berarti amphi artinya “kedua” serta bios artinya “hidup”. Hewan Amphibi merupakan hewan yang dapat hidup di 2 habitat, yakni di air tawar serta di darat.

Kelas ini muncul pertama kali sekitar 350 juta tahun yang lalu. Pada umumnya dapat didefinisikan hewan yang memiliki tulang belakang atau hewan vertebrata, yang habitatnya berada di 2 alam yaitu daratan serta perairan.

Ciri-ciri Hewan dalam Kelas Amphibia

Amphibi adalah hewan yang berdarah dingin atau disebut dengan poikiloterm. Selain itu, ia juga mempunyai kaki 4 (tetrapoda). Hewan ini melakukan reproduksi dengan cara ovipar (bertelur) di air ataupun menyimpan telurnya di tempat yang basah serta lembab.

Hewan ini mempunyai kulit yang sangat lembab karena tidak ditutupi oleh rambut. Habitat kelas amphibia cukup beragam dari yang hidup di bawah permukaan air hingga yang dapat hidup di ujung pohon. Mereka juga hidup di daerah hutan, agar kulitnya dapat terjaga dari kekeringan karena selalu membutuhkan kelembaban.

Ciri umum morfologinya mempunyai warna tubuh yang berbagai macam, utamanya ada di bagian punggungnya seperti warna kehijauan ataupun kecoklatan. Pada kulitnya juga terkadang mempunyai bintik-bintik hitam.

Amphibia mempunyai 2 pasang kaki, yakni bagian depan dan belakang. Bagian kulit tubuhnya bertekstur  kasar hingga halus. Beberapa jenis amphibi juga bermetamorfosis, pada fase larva ia bernapas menggunakan insang serta berhabitat di air, sedangkan setelah menjadi dewasa bernapas menggunakan paru-paru & kulit dengan berhabitat di daratan.

Amphibia memiliki jantung yang terdiri dari 3 ruang, yakni 2 serambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel). Berjenis kelamin terpisah dengan perkembang biakkan bertelur (ovipar).

Klasifikasi Kelas Amphibia

  • Ordo Apoda atau Gymnophiona

Apoda merupakan hewan yang mirip dengan cacing, tidak berkaki, kulitnya lunak, serta dapat menghasilkan cairan perangsang. Di antara hidung dan matanya ada tentakel yang ditonjolkan. Spesies hewan ini memiliki mata yang tidak berkelopak serta memiliki ekor yang pendek.

Hewan jantannya mempunyai organ kopulasi yang bisa ditonjolkan. Apoda berkembang biak secara ovovivipar atau ovipar (bertelur). Contoh jenis hewan pada ordo ini adalah Ichthyosis glutinosus yang kebanyakan hidupnya berada di daerah tropis.

  • Ordo Caudata atau Urodela

Caudata memiliki bentuk tubuh menyerupai kadal, memiliki ekor, pernapasannya menggunakan paru-paru, beberapa ada yang bernapas menggunakan insang. Tubuhnya sudah jelas dibagi menjadi bagian kepala, badan serta ekor dengan kaki yang sama besarnya. Contoh spesiesnya ialah salamander raksasa (Megalobatrachus japonicus).

  • Ordo Salientia atau Anura

Salientia merupakan hewan berbangsa katak, tidak memiliki ekor, serta bisa melompat. Jika hewan ini sudah menjadi dewasa, maka pernapasannya menggunakan paru-paru. Bagian kepala serta tubuhnya menyatu tanpa adanya leher.

Salientia mempunyai kepala yang pipih dan lebar, di bagian mulutnya yang mempunyai lidah panjang dan lengket gunanya untuk menangkap mangsa.

Pada bagian sisi di belakang mata, ada selaput telinga yang disebut dengan membran tymphani. Salah satu ordo dalam kelas amphbia ini mempunyai kaki depan yang pendek, sedangkan untuk kaki bagian belakangnya besar dan kuat karena digunakan untuk melompat.

Habitat ordo ini biasanya berada di atas pohon, sekitaran sungai atau air yang mengalir, di hutan primer maupun sekunder, dan di pesawahan.

Pada hewan ini terdapat selaput renang di bagian jari kakinya yang digunakan untuk berenang atau untuk berjalan di tempat yang basah. Hewan ini bermetamorfosis dengan pembuahan secara eksternal atau di luar tubuhnya.

Contoh spesies yang termasuk ke dalam ordo ini adalah katak hijau (Rana pipiens), katak bangkong (Bufo terrestris) serta salamander (Axolot).

Kembali ke Materi Biologi