Filum Cnidaria: Klasifikasi & Contoh

Filum Cnidaria menarik untuk dipelajari karena hewan nya cukup unik. Bagaimana tidak unik, hewan dalam filum ini mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu medusa dan polip. Sebagai gambaran awal, contoh dari filum ini adalah anemon laut, koral, dan ubur-ubur.

Yuk ketahui lebih lanjut mengenai filum ini!

Filum Cnidaria

Cnidaria merupakan sekumpulan hewan menarik yang hidup di air. Bentuk tubuh pada cnidaria semuanya berbentuk simetri radial, mempunyai lapisan tubuh sebanyak 2 lapisan, yaitu endodermis serta ektodermis.

Di dalam 2 lapisan tersebut terdapat materi yang bertekstur seperti jeli disebut dengan mesoglea. Pada umumnya filum ini mempunyai siklus hidup yang terdiri dari polip dan medusa.

Hampir semua spesies dari filum cnidaria hidup di lautan. Ada  sekitar 10.000 spesies cnidaria tetapi hanya sedikit yang hidupnya di perairan tawar. Umumnya, cnidaria termasuk ke dalam hewan karnivora, namun aktif untuk mencari makan juga dalam menangkap mangsanya.

Filum cnidaria dapat menangkap makanannya dengan cara tiba-tiba melalui beberapa sel penangkap istimewa yang berupa lengan-lengan halus yang mengelilingi tubuhnya disebut dengan tentakel.

Cnidaria memiliki tentakel yang didalamnya ada sel knidoblas yang mengandung kapsul sebagai penyengat nematosis.

Sel knidoblas bermanfaat sebagai pertahanan tubuh serta untuk mencari makan.

Klasifikasi Filum Cnidaria

  1. Kelas Scyphozoa

Hewan ini dapat hidup dengan 2 bentuk tubuh, yakni medusa dan polip. Medusa merupakan bentuk tubuh yang digunakan untuk berenang secara bebas. Sedangkan polip, merupakan bentuk tubuh yang tidak bisa bergerak bebas  layaknya seperti vas bunga yang sudah menempel di dasar air.

Sistem reproduksi medusa dilakukan dengan cara seksual yaitu sel sperma serta sel telur yang dihasilkannya. Sesudah mengalami pembuahan, zigot akan berkembang akan menjadi blastula, kemudian setelah blastula, akan membentuk larva yang mempunyai alat gerak berupa ciliata yang disebut dengan planula.

Reproduksi pada polip dilakukan dengan cara aseksual yang nantinya akan membentuk medusa. Planula tadi biasanya akan menempel di dasar perairan serta nantinya akan tumbuh menjadi polip.

Adanya pergiliran tahap reproduksi secara aseksual dan seksual yang mirip dengan pergiliran pada tumbuhan.

Namun pada filum ini tidak memiliki generasi yang haploid. Walau pada medusa ataupun polip keduanya merupakan diploid.

Contoh spesies dari kelas Scyphozoa adalah Pelagia sp dan Aurelia sp.

Gambar Pelagia sp
Sumber : myrightspot.com
Gambar Aurelia sp
Sumber : metro.tempo.co
  1. Kelas Hydrozoa

Contoh spesies yang termasuk ke dalam kelas ini adalah Hydra. Spesies tersebut umumnya hidup di perairan tawar. Struktur tubuhnya hampir sama dengan polip, namun pada Hydra ia tidak mempunyai medusa.

Hydra berukuran sangat kecil, memiliki panjang tubuhnya sekitar 0,5 cm. mempunyai bentuk tubuh silinder dengan dilapisi oleh dua lapis sel yaitu lapisan dalam (endoterm) dan lapisan luar (ektoderm).

Pada dua lapisan tersebut di dalamnya terdapat mesoglea. Hydra pada umumnya mempunyai tentakel yang berguna untuk menangkap mangsanya yang sedang mengapung di permukaan air.

Sistem reproduksi dilakukan dengan cara aseksual dengan pembentukan tunas, sebagian spesies Hydra juga merupakan hermafrodit. Contoh spesies lain dari kelas Hydrozoa adalah Obelia sp serta Gonionemus sp.

Gambar Hydra
Sumber: StudioBelajar.com
Gambar Gonionemus sp
Sumber: inverts.wallawalla.edu
  1. Kelas Anthozoa

Anggota yang termasuk ke dalam kelas Anthozoa ialah koral dan anemon laut. Mereka hanya hidup dalam bentuk polip. Pada anemon laut bentuk polipnya lebih kompleks dari bentuk polip pada struktur Hydra, dan gastrovaskulernya pun dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang kecil. Makanan anemon laut berupa hewan-hewan yang berukuran kecil seperti beberapa ikan kecil.

Sedangkan bentuk polip pada koral dapat mengekskresikan kalsium karbonat yang ada di dalam tubuhnya. Koral mempunyai ukuran tubuh yang kecil, hidup berkelompok, serta dapat bersatu sehingga membentuk kelompok besar. Warna serta bentuk koral sangat beranekaragam. Generasi polip yang baru akan tumbuh di atas generasi yang dulu.

Spesies-spesies koral dapat bersimbiosis yang saling menguntungkan atau mutualisme dengan adanya dinoflagellata.

Dinoflagellata akan memberikan gas oksigen serta melakukan daur ulang terhadap sisa metabolisme dari koral, sedangkan koral dengan polip yang dimilikinya akan melindungi dinoflagellata.

Koral yang berkumpul dan membentuk kelompok dengan jumlah banyak serta membentuk susunan yang disebut dengan coral reef.

Misalnya seperti The Great Barrier Reef yang ada di Australia dengan mencapai panjang sekitar 2000 km. Contoh spesiesnya dari kelas Anthozoa, adalah Stephanauge sp.

Gambar Anemon laut
Sumber: duniaperairan.com
Kembali ke Materi Biologi