Reptilia: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Gambar, Contoh & Peranannya

Hewan bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Reptilia menjadi salah satu kelompok hewan yang memiliki karakteristik serupa antara hewan satu dan lainnya dalam kelompok yang sama. Beberapa reptil yang paling banyak diketahui adalah ular dan buaya.

Sebenarnya, ada banyak hewan yang dikelompokkan sebagai reptil. Oleh karena itu, penting sekali memahami seluk-beluk mengenai reptilia untuk dapat membedakannya.

Pengertian Hewan Reptilia

Kata reptilia berasal dari bahasa latin, yakni repto yang artinya melata. Reptilia umumnya disebut dengan poikiloterm. Reptilia atau disebut dengan hewan melata yang memiliki kulit kering, kemudian tubuhnya ditutupi oleh papan epidermal atau sisik.

Melata adalah cara berjalan dengan menempelkannya perut hewan tersebut ke tanah. Spesies reptilia ini terdiri dari sekitar 6000 jenis. 

Hewan reptilia juga ialah hewan yang bisa menyerap panas dari lingkungan luarnya. Maka dari itu, kamu mungkin pernah melihat seekor kadal yang sedang berjemur.

Ciri-Ciri Reptilia

  • Hewan ini termasuk ke dalam kelompok vertebrata yang bisa berkembang dengan baik, tubuhnya terbagi menjadi 5 bagian yakni servikal, thorakal, lumbar, sacral serta ekor.
  • Alat geraknya berupa berbagai jari dengan cakarnya dan matanya mempunyai kelenjar air mata gunanya agar mata tetap basah.
  • Reptilia memiliki sistem pernapasan berupa paru-paru, yang mana strukturnya sangat kompleks dibandingkan dengan struktur pernapasan pada amphibi.
  • Memiliki jantung yang berjumlah 4 ruang, terdiri dari dua serambi (atrium) dan juga dua bilik (ventrikel).
  • Memiliki ginjal dengan tipe metanefros.
  • Organ dalam sistem pencernaannya sudah lengkap.
  • Sistem reproduksi pada hewan ini dilakukan dengan cara internal serta perkembang biakannya mempunyai sifat ovipar atau ovovivipar.

Apabila sistem perkembang biakkan secara ovovivipar sel telur akan mengandung banyak kuning terlurnya, serta telur yang berkembang di dalam saluran telur hewan betina.

  • Pada beberapa jenis reptilia bisa hibernasi. Reptilia juga memiliki kelenjar pembau letaknya berada di dekat kloaka, misalnya pada kura-kura kelenjar pembaunya ada di karapaks atau perisai dorsal serta plastron atau perisai ventral.
  • Sistem sarafnya berupa otak dan terdapat duabelas pasang saraf kranial.
  • Sistem peredarannya secara tertutup dilengkapi dengan jantung yang mempunyai 4 ruang.
  • Ada beberapa reptilia yang sudah punah, seperti Dinosaurus serta Pterodactyl atau hewan reptilia yang memiliki sayap.

Klasifikasi Hewan Reptilia, Gambar, dan Contohnya

Adapun kelompok reptilia yang dikelompokkan menjadi ordo-ordo dari reptilia, di antaranya:

1. Chelonia

Reptilia yang termasuk ke dalam ordo ini ialah penyu serta kura-kura yang memiliki tubuh lebar. Bagian dorsalnya dilindungi oleh perisai dorsal atau karapaks, serta perisai bagian ventral atau disebut dengan plastron.

Di bagian rahangnya tidak mempunyai gigi, namun dilapisi oleh zat tanduk. Beberapa rusuknya menyatu dengan perisai bagian dorsal.

Chelonia ini hidupnya di perairan laut, darat, serta perairan tawar. Perkembang biakkannya dilakukan dengan cara bertelur atau ovipar, telur-telurnya disimpan di dalam lubang yang sudah dibuat oleh hewan betinanya.

Contoh spesiesnya adalah penyu atau Chelonia myotas, dan kura-kura air tawar atau Chelydra serpentine.

2. Squamata

Ordo ini adalah kelompok hewan yang memiliki sisik kulitnya, dan tidak memiliki rusuk bagian abdominal.

  • Subordo Lacertilia

Subordo ini ialah bangsa dari kadal, memiliki panjang tubuh kira-kira 30 cm, mempunyai 4 kaki atau ada juga yang tanpa kaki, pada kelopak matanya bisa digerakkan, memiliki lidah yang bercabang.

Contoh spesiesnya adalah kadal (Lacerta sp), komodo (Varanus komodoensis), tokek (Hemidactylus turcicus) dan juga bunglon (Chameleon).

  • Subordo Serpentes atau Ophidia

Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini ada sebangsa ular, bentuk tubuhnya memanjang, dan tidak ada kaki. Ular yang berbisa mempunyai satu pasang gigi taring guna untuk menyalurkan bisanya ke tubuh mangsa.

Ular tidak memiliki kelopak mata, namun matanya terdapat pelindung yaitu membran. Lidahnya memanjang, bercabang, dan juga sempit.

Pada rongga hidung ada yang namanya organ Jacobson yang bisa terangsang secara kimia untuk menemukan mangsanya melalui penciumannya.

Hewan yang berjenis kelamin jantan memiliki sebuah alat bantu kopulasi yaitu penis palsu atau hemipenis. Berbagai hewan phidir bisa menelan langsung bulat-bulat si mangsanya.

Contoh spesiesnya adalah Anaconda sp, ular piton (Phyton reticulates), ular kobra (Naja sp), Phyton molurus dan jenis ular sanca (Lacerta agilis).

3. Crocodilia

Pada ordo crocodilia, hewan yang termasuk ke dalam ordo ini adalah kelompok buaya. Cirinya mempunyai kulit yang tebal, dilengkapi berbagai rusuk abdominal.

Bentuk tubuh memanjang, kepalanya besar serta panjang sama dengan rahang serta berbagai giginya yang sangat kuat. Ordo ini habitatnya kebanyakan di perairan tawar serta di laut. Terdapat jantung yang bersekat ventrikel yang sudah sempurna.

Perkembang biakkannya secara ovipar, yakni telurnya di peram di dalam dedaunan yang sudah membusuk. Ordo crocodilia mempunyai kaki berjumlah 4 buah, berbagai jarinya punya kuku, dan juga kakinya pendek. Contoh spesiesnya adalah Alligator sp dan Crocodylus sp.

Peranan Reptilia

  • Menjaga agar tetap seimbang ekosistemnya sebab posisinya dijadikan komponen biotik yang berada di tingkat trofik tertentu yang ada di rantai makanan.
  • Dapat membasmi hama yang alami, yakni misalnya ular yang ada di sawah adalah predator yang alami untuk bisa membasmi hama tikus-tikus.
  • Kulit pada kelas reptilia bisa bernilai ekonomis tinggi sebab dapat diproses sehingga menjadi  tas, sepatu serta ikat pinggang.
  • Di daerah-daerah atau berbagai negara ada yang menjadikan beberapa hewan reptilia untuk bisa dikonsumsi.
  • Ular yang memiliki bisa dapat digunakan untuk sebuah serum.

Walaupun terlihat buas dan menyeramkan, nyatanya reptil memiliki peran yang penting didalam ekosistem. Hal ini membuat keberadaannya perlu dijaga agar keseimbangan tetap terjadi.

Kembali ke Materi Biologi