Seluruh makhluk hidup di bumi ini membutuhkan energi serta materi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-harinya. Lingkungan adalah tempat untuk mendapatkan energi tersebut. Misalnya produsen (tumbuhan) membutuhkan sinar matahari, gas O2 (oksigen) , air, serta gas CO2 (karbondioksida) yang nantinya akan membentuk nutrisi yang dijadikan untuk sumber energi dalam komponen ekosistem.
Jika pada hewan misalnya serangga, memerlukan produsen untuk sumber energi. Selanjutnya, serangga ini akan dimakan oleh konsumen yang lebih tinggi darinya. Demikian seterusnya akan mengalami yang sama, maka akan terjadinya aliran energi serta materi.
Nah, kejadian tersebut akan menjadi suatu siklus atau disebut juga dengan daur hidup di lingkungan sistematis. Seluruh proses itu dinamakan juga dengan ekosistem.
Apa Itu Ekosistem?
Menurut Campbell (2006: 754), ekosistem adalah adanya interaksi pada organisme yang hidup dengan lingkungan abiotiknya yang terjadi di dalam komunitas.
Masih ingatkah kamu tentang komunitas? Komunitas adalah beberapa kumpulan populasi dari berbagai spesies-spesies yang masih hidup di dalam suatu tempat.
Dalam suatu ekosistem, terdapat hubungan timbal balik antara makhluk hidup serta lingkungannya. ada dua komponen ekosistem yang terlibat, diantaranya komponen biotik dan abiotik. Komponen-komponen tersebut akan berpengaruh dalam perubahan ekosistem.
Komponen Ekosistem
- Komponen Biotik
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidu yang meliputi hewan, manusia serta tumbuhan dan organisme lainnya yang masih hidup. Jika termasuk ke dalam komponen biotik yang sama, maka akan terjadinya interaksi pada ekosistem.
Apabila dalam ekosistem terdapat banyaknya interaksi antar organisme satu dengan organisme lainnya, maka spesies akan menjadi padat dan menyebar dalam ekosistem tersebut. Dalam ekosistem, tiap komponen biotiknya mempunyai cara hidup yang beda-beda dengan komponen biotik lainnya, hingga terjadinya hubungan timbal balik yang menghasilkan macam-macam karakter.
Terjadinya hubungan timbal balik ini tidak selalu antar komponen biotik, melainkan dengan komponen abiotik sebagai tempat hidup dari komponen biotik.
Contohnya pada padang rumput, hubungan timbal balik yang terjadi antar komponen biotik ialah antara hewan herbivora (hewan yang memakan tumbuhan) dengan tumbuhan.
Dari hal tersebut, maka akan menghasilkan karakter, yang menyatakan bahwa pada daerah padang rumput ditempati oleh hewan herbivora yang mendominasi lingkungan tersebut.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan abiotik, contohnya karakter kecepatan angin daerah padang rumput serta rumput (semak-semak). Kecepatan angin pada daerah padang rumput ini cukup kencang, dikarenakan tumbuhan yang ada dalam lingkungannya berupa tumbuhan kecil seperti semak, maka tidak akan ada penghalang untuk angin melewati lingkungan tersebut.
- Komponen Abiotik
Komponen abiotik ialah semua hal yang bukan makhluk hidup, yang meliputi suhu, air, sinar matahari, bau-batuan serta tanah. Pada komponen ekosistem abiotik juga bisa saling berhubungan dengan komponen biotik.
- Suhu
Suhu ialah faktor sangat penting bagi distribusi ataupun tersebarnya organisme-organisme. Hal ini dikarenakan suhu memiliki pengaruh dalam proses biologis. Selain itu juga berpengaruh dalam kemampuan suatu organisme dalam mengatur suhu tubuhnya dengan tepat.
Suatu sel dari beberapa makhluk hidup bisa pecah jika suhu di lingkungannya berada di bawah 0 derajat celsius sebab cairan sel didalamnya akan membeku. Begitu juga jika suhu di lingkungan berada di atas 45 derajat celsius, protein yang ada di beberapa organisme bisa terdenaturasi atau rusak.
Namun, ada juga sedikitnya hewan yang bisa hidup dalam suhu ekstrem, artinya dalam lingkungan suhu terendah ataupun tertinggi, contohnya penguin. Hewan ini bisa beradaptasi di suhu lingkungan yang ekstrim di bawah nol. Setiap ekosistem biasanya mempunyai suhu yang beda-beda.
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor angin, geografis, serta sinar matahari.
- Air
Air adalah komponen yang paling penting di kehidupan. Tersedianya air pada tiap habitat berbeda-beda tergantung lingkungannya. Makhluk hidup yang berhabitat di air maupun yang di darat, beda dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan.
Makhluk hidup yang habitatnya di air, seperti air laut maupun air tawar diharuskan untuk beradaptasi dengan keadaan disekitarnya. Misal, makhluk hidup yang ada di laut harus bisa beradaptasi dengan air laut yang mengandung kadar garam.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi makhluk hidup di dalam komponen ekosistem abiotik air ialah salinitas air, suhu air, serta tingkat keasaman atau pH.
- Sinar Matahari
Sinar matahari adalah sumber energi untuk semua makhluk hidup, apalagi untuk tumbuhan. Di daerah dataran tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Ada juga di daerah lautan, alga serta Cyanobacteria juga saat melakukan fotosintesis membutuhkan sinar matahari.
Pada ekosistem tertentu, misalnya pada hutan yang didalamnya terdapat tumbuhan besar, tinggi, tumbuhan dengan tudung/kanopi, dan tumbuhan kecil akan terjadi kompetisi bagaimana caranya agar mendapatkan sinar matahari.
Sinar matahari juga penting untuk perkembangan serta tingkah laku dari sebagian spesies tumbuhan serta spesies hewan, hal ini berhubungan dengan lamanya waktu di siang hari serta lamanya waktu di malam hari.
Misal, pada tumbuhan sinar matahari berpengaruh dalam lamanya fotosintesis, sedangkan pada hewan berpengaruh dalam lamaya mereka melakukan aktivitas seperti mencari mangsa. Hewan yang melakukan aktivitas di malam hari disebut hewan nocturnal, salah satu contohnya ialah burung hantu. Ada juga pada tumbuhan, terdapat spesies tumbuhan yang dapat berbunga jika waktu malam hari lebih lama dari pada waktu siang, begitupun sebaliknya.
- Angin
Angin dalam suatu ekosistem dapat pengaruh pada suhu lingkungan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Angin bisa mempengaruhi peningkatan dalam penguapan atau evaporasi pada hewan, maka suhu tubuhnya akan berkurang serta dapat meningkatkan transpirasi pada tumbuhan.
Angin juga mempunyai pengaruh yang cukup baik untuk tumbuhan, seperti membantu melakukan penyerbukan.
- Tanah dan Bebatuan
Pada struktur pH, fisik, serta komposisi mineral yang berasal dari tanah dan bebatuan bisa mempengaruhi spesies serta distribusi tumbuhan dan hewan. Tanah adalah sebuah media untuk pertumbuhan serta tempat hidup atau habitat bagi makhluk hidup.
Misal, pada tumbuhan, tanah adalah tempat menancapkan akar serta sumber nutrisinya baginya. Ada juga pada beberapa hewan, tanah adalah sarana sebagai tempat tinggal dan juga tempat perlindungan terhadap musuhnya.
Setelah mempelajari komponen ekosistem, kini kalian sudah paham mengenai pentingnya menjaga ekosistem di alam ini, kan? Baik komponen abiotik dan biotik, harus selalu terjaga agar keseimbangan ekosistem juga tetap terjaga.