Jaringan Epitel: Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi & Jenis

Jaringan epitel merupakan salah satu jaringan yang dapat ditemukan di tubuh. Epitel memiliki silia, mikrovili, dan flagella. Jaringan ini dapat dibedakan sesuai bentuk sel dan jumlah lapisan penyusun.

Jaringan ini memiliki beberapa fungsi untuk tubuh, beberapa di antara fungsinya berhubungan dengan kelenjar untuk sekresi, pintu masuk keluar zat, pelindung jaringan yang ada di dalamnya, dan lain-lain.

Lebih lanjut mengenai jaringan epitel, simak di bawah ya!

Pengertian Jaringan Epitel

Jaringan epitel tersusun dari lapis ganda atau satu lapis sel-sel yang permukaan tubuhnya ditutupi atau melapisi beberapa ruang yang ada di dalam tubuh. Ada membran dasar yang sifatnya non seluler yakni alas lapisan beberapa sel epitel.

Pada tubuh bagian luar, jaringan ini akan membentuk sebuah lapisan pelindung terhadap beberapa luka mekanis, beberapa bahan kimia, bakteri serta terhadap kekeringan.

Lapisan jaringan epitel ini di dalam saluran pencernaannya yang menyerap air serta zat makanan guna untuk kebutuhan tubuh. Lapisan epitel serta berbagai lapisan epitel lainnya bisa menghasilkan serta mengeluarkan beberapa zat.

Ciri-Ciri Jaringan Epitel

Ciri dari jaringan epitel ialah sel penyusunnya berbentuk yang berbagai macam tergantung fungsi serta tempatnya.

Jaringan ini dilengkapi oleh:

  • mikrovili,
  • silia,
  • serta flagella.

Jaringan epitel juga bisa dibedakan berdasarkan bentuk sel serta jumlah lapisan penyusunnya.

Fungsi Jaringan Epitel

Permukaan tubuh yang menutupi epitel dilewati oleh rangsangan untuk bisa sampai ke reseptor yang khas untuk rangsangan itu. Maka dari itu, adapun fungsi dari epitel yakni sebagai perlindungan, absorpsi, sekresi, serta sebuah rangsangan.

Secara umum, jaringan epitel itu memiliki fungsi, diantaranya adalah:

  • Epitel sebagai kelenjar yang menghasilkan sekresi berwujud cairan.
  • Epitel sebagai yang menerima rangsang atau reseptor yang dikenal dengan sebutan neuroepitelium.
  • Epitel sebagai pintu masuk serta keluar berbagai zat. Epitel ini bisa menyerap zat ke dalam tubuh serta mengeluarkannya zat dari tubuh juga.
    Misalnya, epitel jonjot usus yang guna untuk menyerap makanan serta contoh lainnya adalah epitel alveolus yang masuknya oksigen ke dalam tubuh serta mengeluarkannya karbondioksida ke luar tubuh.
  • Epitel sebagai pelindung sebuah jaringan yang ada di bagian dalamnya.

Jenis-Jenis Jaringan Epitel

1. Epitel Pipih Selapis

Epitel pipih selapis atau simple ephitalium terdiri dari satu lapis sel-sel yang bentuknya pipih, misalnya mirip dengan ubin. Adapun kerapatan antar selnya sangat dekat sekali.

Epitel pipih satu lapis ini letaknya ada di pembuluh limfa serta ada yang namanya lapisan endotel pembuluh darah, epitel selaput yang membungkus paru-paru, jantung, alveolus, serta pericardium.

2. Epitel Pipih Berlapis

Epitel pipih berlapis terdiri dari 2 atau lebih lapisan selnya yang berbentuk pipih. Epitel ini banyak berada di lapisan rongga mulut, kerongkongan, epidermis, vagina serta di ujung uretra.

Epitel pipih berlapis memiliki fungsi yaitu sebagai proteksi atau perlindungan terhadap organ yang dilapisinya.

3. Epitel Kubus Selapis

Epitel kubus selapis tersusun atas selapis beberapa sel yang berbentuk kubus. Nukleus atau inti sel bentuknya bulat serta berukuran besar dan berada di tengah.

Epitel kubus selapis biasanya letaknya ada di kelenjar gondok, ovarium, serta permukaan lensa mata.

Adapun fungsi dari epitel ini ialah sebagai pelindung bagian di bawahnya serta melakukan sekresi atau mengeluarkan sebuah zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

4. Epitel Kubus Berlapis

Epitel kubus berlapis tersusun atas lebih dari satu lapisan sel serta mempunyai bentuk seperti kubus di bagian dalamnya. Semakin mengarah ke permukaan, maka bentuknya akan semakin pipih.

Struktur inilah yang akan melindungi permukaan jaringan terhadap gesekan.

5. Epitel Selapis SIlindris

Epitel selapis silindris bentuknya silinder satu lapis saja serta memiliki inti sel di tengahnya. Epitel ini letaknya ada di dinding usus serta di kantung empedu.

Di bagian permukaan sel yang berbatasan dengan lumen, membran sel menonjol yang membentuk mikrovili maka permukaan sel akan menjadi lebih luas lagi.

6. Epitel Silindris Berlapis

Secara umum, epitel silindris berlapis letaknya ada di lapisan luar, dan di bagian dalamnya berbentuk seperti tidak beraturan atau mirip kubus.

Epitel silindris berlapis biasanya ada di saluran ekskresi kelenjar ludah, uretra, laring, kelenjar susu serta di bagian faring juga.

7. Epitel Batang Silia

Epitel batang silia adalah epitel yang terdiri dari berbagai sel dengan letak inti selnya tidak sejajar jadi seolah-olah epitelnya itu sendiri terdiri dari banyak lapisan. Epitel ini memiliki silia yang fungsinya untuk menggerakkan partikel yang ada di atasnya.

8. Epitel Transisional

Epitel transisional banyak dikenal dengan sebutan epitel peralihan karena mempunyai banyak lapisan serta dilihat dari bentuknya akan berubah, utamanya di saat jaringan sedang menggelembung.

Epitel ini yang mempunyai silia yang letaknya ada di saluran pernapasan, ureter serta kandung kemih.

9. Epitel Kelenjar

Jaringan epitel kelenjar ini bisa menghasilkan sebuah sekresi cair yang berupa senyawa makromolekul yang disimpan di dalam sel yang bentuknya seperti butir-butir kecil atau dengan sebutan granula sekresi.

Epitel kelenjar ini bisa dibedakan menjadi 2 macam yakni:

  • Kelenjar endokrin, yaitu kelenjar yang menghasilkan senyawa yang mengalir langsung menuju darah atau tidak melewati saluran. Contohnya pada kelenjar tiroid serta pituitary.
  • Kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang menghasilkan senyawa yang mengalir melewati saluran. Contohnya pada kelenjar air liur.

Jaringan epitel terdiri dari beberapa jenis yang berjumlah sembilan jenis. Masing-masing jenisnya memiliki fungsi yang berbeda dan pastinya berguna untuk tubuh.

Kembali ke Materi Biologi