Mempelajari tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh bisa menjadi lebih mudah karena spesiesnya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gampang saja, perbedaan dari keduanya terletak pada adanya pembuluh yang berfungsi sebagai pengangkut nutrisi untuk tumbuhan.
Agar lebih jelas, simak penjelasannya di bawah ini:
Definisi Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan yang berpembuluh atau bisa disebut dengan Tracheophyta mempunyai pembuluh angkut. Pembuluh angkutnya memiliki fungsi yaitu untuk mengangkut air, mineral serta berbagai sari makanan yang tidak melewati antarsel.
Maka dari itu, tumbuhan pembuluh angkut ini terdiri dari floem dan xylem, yang memiliki fungsinya masing-masing.
Pembuluh xylem mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan juga mineral dari dalam tanah menuju daun serta pembuluh angkut floem fungsinya sebagai pengangkut hasil dari fotosintesis.
Tumbuhan yang berpembuluh dikelompokkan menjadi tumbuhan yang memiliki biji dan tumbuhan yang tidak berbiji.
1. Tumbuhan yang Berpembuluh Tidak Berbiji
Tumbuhan yang termasuk ke dalam kategori ini ialah tumbuhan paku. Tumbuhan paku termasuk ke dalam tumbuhan kormus atau Cormophyta sebab sudah punya akar, batang dan juga daun yang sudah jelas.
Akarnya berbentuk akar serabut yang pada ujungnya dilindungi tudung akar (kaliptra).
Pada batangnya ada sebagian yang kurang terlihat sebab ada didalam tanah yang berbentuk rimpang. Namun, ada juga yang mempunyai batang diatas permukaan tanah dan bercabang, misalnya pada tumbuhan Cyathea.
Daun pada tumbuhan paku terlihat jelas dan bentuk daunnya melingkar serta menggulung di usia mudanya. Tumbuhan yang berpembuluh tidak berbiji ada 2 jenis bentuk daun, ialah daun yang tidak terkandung spora didalamnya atau tropofil dan juga daun yang terkandung spora di dalamnya disebut dengan sporofil.
Pada bagian bawah daun sporofil ada banyak bulatan berukuran kecil yang warnanya kecokelatan. Bulatan – bulatan ini berkumpul disebut dengan sorus. Tiap sorusnya terdiri dari banyak kotak spora yang biasa disebut dengan sporangium.
Selain ada sorus, pada sporangium terdapat sekumpulan strobilus serta sporokarpium. Storobilus ini adalah sporangium yang terbentuk dari struktur yang bentuknya mirip kerucut.
Ada beberapa bentuk dari spora pada tumbuhan paku yaitu, homospora, heterospora, serta peralihan. Tumbuhan paku homospora yang menghasilkan spora yang jenis serta ukurannya sama, contoh spesiesnya adalah paku kawat atau Lycopodium sp. Heterospora yang menghasilkan spora yang jenis serta ukurannya beda, contohnya ialah Selaginella sp. Yang terakhir ada paku peralihan yang hasilnya adalah spora dengan bentuk serta ukurannya sama, tapi jenis yang berjenis kelamin betina atau jantan. Contohnya yaitu tumbuhan paku ekor kuda atau Equisetum sp.
Tumbuhan yang berpembuluh dan tidak berbiji dikelompokkan menjadi beberapa jenis dilihat dari morfologi tubuhnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Psilophyta
Anggota dari jenis paku ini belum mempunyai struktur akar serta beberapa tidak punya daun. Pada struktur akarnya yang berupa rhizome. Batangnya ada sporangia. Divisi ini merupakan tumbuhan yang terbilang primitif dan ada sebagian dari anggotanya sudah punah.
- Lycophyta
Tumbuhan yang termasuk ke dalam anggota Lycophyta, mereka sudah mempunyai struktur daun yang bentuknya seperti rambut bersisik serta batangnya mirip kawat maka sering disebut dengan tumbuhan paku kawat.
Sporangium tersusun dari strobilus. Contoh spesiesnya adalah Selaginella, Lycopodium dan Isoetes.
- Equisetophyta
Pada divisi Equisetophyta mempunyai bentuk daunnya sama dengan kawat yang susunan daunnya satu lingkaran. Di bagian batangnya terdapat silika hingga tumbuhan ini bisa menjadi sebagai tumbuhan bahan penggosok karena punya keunikan tersendiri dan sering disebut dengan paku ekor kuda. Contoh spesiesnya ialah Equisetum debile.
- Pterophyta
Divisi ini biasanya sering disebut dengan tumbuhan paku sejati. Ada sekitar 12000 jenis sampai sekarang ini. Panjang tumbuhan ini sekitar 9 meter.
Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang besar serta terdapat sorus di bagian bawah daunnya. Contoh spesiesnya adalah Azolla pinnata dan suplir.
2. Tumbuhan yang Berpembuluh dan Berbiji
Tumbuhan yang memiliki pembuluh dan berbiji ini disebut dengan Tracheophyta atau spermatophyta yang dianggap sebagai tumbuhan tingkat tinggi. Alat perkembang biakannya secara generatif yang bisa menghasilkan biji.
Dalam bijinya ada embrio yang nantinya menjadi calon individu baru. Spermatophyta diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yakni tumbuhan berbiji tertutup atau Angiospermae dan tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae.
- Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok ini mempunyai akar, daun serta batang yang sudah jelas terlihat. Bentuk akarnya adalah akar tunggang. Akarnya pun akan tumbuh dan berkembang semakin besar karena didalmnya terdapat cambium.
Daun pada tumbuhan ini bentuknya pipih, lancip serta lebar yang mirip dengan jarum. Daun tumbuhan ini berdiferensiasi maka terbentuklah jaringan epidermis, mesofil dan juga memiliki tulang daun.
Contoh spesies dari gymnospermae ialah Gnetum gnemon, Pinus dan Cycas revolute.
Tumbuhan ini melakukan sistem reproduksinya secara seksual dan belum mempunyai bunga sebenarnya. Bakal biji ini ada di daun buah atau yang disebut dengan makrosporofil atau strobilum betina, sedangkan serbuk sari berada di mikrosporofil. Letak mikrosporofil itu sendiri ada di bagian strobilus jantan.
Gymnospermae diklasifikasikan menjadi 4 divisi diantaranya yaitu sebagai berikut.
- Pinophyta (Coniferophyta)
Anggota dari divisi ini beberapa berupa pohon serta mempunyai daun yang tunggal bentuknya sperti jarum atau linear.
Strobilus betina dan jantannya berada di ketiak daun serta cabangnya sama. Contoh spesiesnya adalah PInus merkusii. Tumbuhan tersebut berasal dari Indonesia, tepatnya di daerah Sumatera Utara.
- Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini mirip dengan pohon palem dan memiliki daun majemuk dan tulang daunnya menyirip dan berbentuk mahkota daun. Contoh spesiesnya ialah Cycas rumphii. Tinggi dari pohon ini sekitar 6 meter, batangnya berlendir serta mengandung tepung.
- Ginkophyta
Contoh spesies dari divisi ini adalah Ginkgo biloba. Memiliki daun yang seperti kipas dan tulang daun yang bercabang.
- Gnetophyta
Divisi ini dianggap sebagai tumbuhan peralihan. Bentuk daunnya berhadapan dan tunggal dengan tulang daunnya menyirip.
- Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Tumbuhan berbiji tertutup ditandakan dengan bunga sebagai ciri khususnya. Ciri umumnya mempunyai batang, daun, akar serta bunga yang sesungguhnya. Struktur organ reproduksinya terdapat pada bunga.
Tumbuhan ini mempunyai daun yang bentuknya bermacam-macam dan bervariasi. Diantaranya ada daun lebar, pipih, serta susunan tulang daunnya yaitu sejajar, menyirip dan menjari.
Terdapat bakal biji yang dibungkus oleh daun buah maka disebutlah dengan tumbuhan biji tertutup. Penyerbukan serta pembuahannya berlangsung dalam waktu yang terbilang relatif pendek. Pada proses terjadinya fertilisasi tidak membutuhkan air untuk medianya.
Seluruh anggota yang termasuk ke dalam angiospermae dikelompokkan dalam 1 divisi saja, yaitu divisi Anthophyta yang dibagi menjadi 2 kelas, yakni:
- Kelas dikotil atau tumbuhan yang memiliki biji berkeping 2
- Kelas monokotil atau tumbuhan yang memiliki biji berkeping 1
Contoh spesies tumbuhan yang termasuk dalam kelompok monokotil, yaitu bunga lili, anggrek, palem, jagung serta iris.
Ada juga yang termasuk ke dalam tumbuhan dikotil contohnya ialah stroberi, kacang-kacangan, apel dan juga mawar.
Definisi Tumbuhan yang Tidak Berpembuluh
Tumbuhan yang tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak mempunyai pembuluh, maka tumbuhan tersebut tiak punya jaringan yang fungsinya untuk mengangkut berbagai zat makanan, air serta mineral yang dibutuhkan.
Zat-zat pengangkut itu diangkut melalui antarsel, bukan dilakukan oleh pembuluh. Secara umum, tumbuhan yang tidak berpembuluh dikenal dengan sebutan lumut, yang diklasifikasikan ke dalam 3 divisi, yakni lumut daun/lumut sejati atau Bryophyta, lumut hati atau Hepatophyta serta lumut tanduk atau Anthocerophyta.
- Lumut Daun atau Lumut Sejati (Bryophyta)
Lumut ini belum mempunyai, daun, akar dan batang yang jelas. Pada struktur bagian akarnya disebut dengan rhizoid. Fungsi dari rhizoid itu sendiri ialah yang membawa air serta nutrisi dari dalam tanah ke seluruh bagian jaringan tumbuhan.
Air serta nutrisi pada tumbuhan lumut berdifusi yang terjadi secara lambat melewati jaringan di yang saling memiliki hubungan satu sama lain. Maka dari itu ukuran tubuh lumut sangat terbatas, tingginya hanya mencapai 2 cm. Contoh spesiesnya adalah Polytrichum sp.
- Lumut Hati (Hepatophyta)
Lumut hati banyak ditemui menempel pada bebatuan, tanah atau dinding tua yang sudah lembap. Tubuh lumut ini mempunyai struktur yang hampir sama dengan batang, daun, dan akar. Untuk siklus hidupnya sama dengan lumut daun atau Bryophyta.
Lumut hati berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Pada cara seksual akan membentuk anteridium serta arkegonium. Sedangkan dengan cara aseksual, lumut hati melakukannya dengan sel yang strukturnya mirip dengan mangkuk yang berisikan tunas-tunas di permukaan gametofit yang disebut gemma cup.
Contoh spesiesnya adalah Marchantia polymorpha serta Porella.
- Lumut Tanduk (Anthocerophyta)
Sesuai namanya, lumut ini mempunyai struktur yang mirip tanduk. Lumut ini hanya mempunyai 1 kloroplas pada tiap selnya. Maka dari itu, lumut tanduk ini dikenal dengan lumut primitif.
Siklus hidupnya sama dengan divisi lumut daun serta lumut hati. Pada fase gametofitnya lebih dominan dibandingkan dengan fase sporofitnya. Contoh spesiesnya adalah Anthoceros sp.
Perbedaan Tumbuhan Berpembuluh dan Tumbuhan Tidak Berpembuluh
No | Komponen | Tumbuhan Berpembuluh | Tumbuhan Tidak Berpembuluh |
1 | Pembuluh angkut | Xylem dan Floem | Tidak Ada |
2 | Klasifikasi | Hepatophyta, Bryophyta dan Anthocerophyta | Tidak Berbiji dan Berbiji |
3 | Organ Tumbuhan | Memiliki akar, batang dan daun | Tidak memiliki akar, batang dan daun |
4 | Sistem Transportasi | Oleh Xylem dan Floem | Melalui antarsel |
Memahami perbedaan tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh semakin mudah dengan mempelajari tabel diatas. Tabel tersebut merupakan rangkuman dari pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya.