Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkat & Manfaat

Jika sebelumnya telah mempelajari berbagai macam makhluk hidup yang berukuran kecil, seperti protista, dan jamur, maka pada materi ini kalian akan mempelajari hewan dan tumbuhan dengan ukuran yang beragam. Keragaman makhluk hidup tersebut merupakan bagian dari keanekaragaman hayati.

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Biodiversitas atau keanekaragaman hayati merupakan suatu keanekaragaman organisme yang yang ditujukan dengan semua variasi spesies gen, jenis, dan ekosistem pada daerah tertentu. Perlu diingat bahwa semua gen, jenis dan ekosistem adalah dasar dari kehidupan di bumi.

Keanekaragaman ini mencakup semua perbedaan seperti variasi bentuk, jumlah, penampilan, dan sifat-sifat yang dilihat pada tingkatan dari yang paling kecil (gen) hingga tingkatan ekosistem. Berdasarkan hal itu, para ahli membedakannya menjadi tiga tingkatan, yakni:

Contohnya, di Indonesia terdapat hutan hujan tropis yang sangat luas dimana didalamnya terkumpul beragam spesies hewan dan tumbuhan dari yang berukuran kecil hingga besar. Di dalam hutan hujan tropis juga terdapat kumpulan ekosistem yang berbeda-beda.

Kegiatan Manusia yang Berpengaruh Terhadap Keanekaragaman Hayati

Sejak meledaknya banyak penduduk dan berkembangnya industri, eksploitasi pada keanekaragaman hayati (biodiversitas) juga meningkat. Adapun dampak kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati di antaranya sebagai berikut:

  • Merubah hutan menjadi tempat pemukiman, pabrik, pertanian, pertambangan dan juga menjadikannya jalan raya
  • Adanya perburuan liar, penangkapan ikan menggunakan pukat harimau, menggunakan bom untuk menangkap ikan dan kerusakan terhadap terumbu karang
  • Industrialisasi yang menyebabkan polusi dan mengambil lahan yang cukup besar untuk aktivitas manusia sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya habitat hewan serta tumbuhan,

Tingkat Keanekaragaman Hayati

  1. Keanekaragaman Gen

Gen merupakan substansi kimia yang menjadi penentu sifat keturunan yang terdapat pada lokus kromosom. Gen terdapat pada setiap inti sel makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai sifat fenotip dan genotip yang berbeda.

Fenotip makhluk hidup ialah sifat dari hasil ekspresi gen yang terlihat. Misalnya pada tumbuhan dengan daun berwarna hijau muda, bentuk daun memanjang, dan jenis batang melebar.

Genotip makhluk hidup merupakan susunan gen yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Contohnya ada dua orang pria yang mempunyai rambut hitam kering, walau keduanya sama-sama mempunyai rambut hitam keriting tetapi mungkin saja genotipnya berbeda. Misal, yang satu orang itu bergenotip heterozigot dan satu orangnya lagi bergenotip homozigot.

Contoh lainnya dalam keanekaragaman hayati tingkat gen adalah pada tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang mempunyai perbedaan, yakni dari segi warnanya bunga. Itu adalah salah satu contoh yang dapat diamati dan dilihat secara langsung oleh mata kita sendiri.

  1. Keanekaragaman Jenis/Spesies

Spesies atau jenis adalah individu yang memiliki persamaan secara morfologis, anatomis dan fisiologis serta mampu saling melakukan perkawinan dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil) guna untuk meneruskan generasi selanjutnya.

Saat ini sekitar 325.000 spesies tumbuhan lebih dan 1.600.000 spesies hewan di dunia. Jumlah tersebut tiap tahunnya terus berubah-ubah karena terus dilakukan penelitian-penelitian dan menemukan spesies atau jenis makhluk hidup yang baru.

Salah satu contohnya misal dari keluarga kacang-kacangan kita tahu bahwa ada kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri dan lain sebagainya.

Di antara jenis kacang-kacang tersebut kita bisa dengan mudah membedakannya karena mereka diketahui dalam ciri khasnya yang sama. Namun ukuran tubuh, biji, dan rasanya berbeda.

  1. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem merupakan adanya interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya serta makhluk hidup dengan lingkungannya. Baik dalam komponen biotik maupun komponen abiotik di lingkungan, keduanya harus saling berinteraksi.

Terdapat dua ekosistem utama di bumi ini secara garis besar yakni daratan (ekosistem terestrial) dan perairan (ekosistem akuatik). Pada ekosistem darat terdiri atas beberapa bioma yaitu bioma gurun, bioma padang rumput (savana), bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis dan lain sebagaianya.

Pada ekosistem perairan yang dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan lain-lain. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ialah banyak pohon kelapa yang tumbuh di pantai, pohon aren yang tumbuh di pegunungan.

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Wilayah Indonesia hanya 1,3% dari seluruh luas permukaan bumi, tetapi menyimpan 17% dari seluruh jumlah spesies di dunia. Jenis tumbuhan berbunga, spesies mamalia, reptilian, amphibi, dan kupu-kupu memiliki keragaman yang tinggi. Potensi tersebut adalah sumber dari kekayaan keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya.

Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang tidak ternilai. Bahkan jumlah spesies mamalia tertinggi di dunia, ada sebanyak 515 jenis atau spesies dari mamalia dunia. Dengan sekitar 600 jenis reptil serta sekitar 270 jenis amphibi.

  1. Penyebaran Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Wilayah

Ada dua orang ilmuwan, yaitu Alfred R. Wallace dan Weber yang membagi wilayah persebaran tumbuhan serta hewan menjadi tiga kelompok beda di Indonesia.

Penyebaran hewan Indonesia menjadi tiga zona yakni:

  • Orientalis (Asia)
  • Peralihan, dan
  • Australis.

Maka hewan serta tumbuhan di Indonesia ada yang mirip dengan hewan/tumbuhan yang ada di benua Asia dan benua Australia.

  1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya

Indonesia terletak di iklim tropis karena dilihat dari ciri-cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang cukup tinggi 260C – 280C, curah hujan juga yang cukup tinggi yakni 700 – 7.000 mm/tahun dan tanah yang subur melalui proses pelapukan batuan yang cukup cepat.

  1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Penyebarannya (Biogeografi)

Biogeografi merupakan ilmu yang mengkaji tentang penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi ini.

Persebarannya ditentukan oleh geografis, meliputi ketinggian, garis lintang, serta keadaan iklim, misalnya curah hujan, iklim, suhu dan radiasi cahaya.

Biogeografi dibedakan menjadi dua yaitu persebaran hewan (fauna) dan persebaran tumbuhan (flora).

  1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem Perairan

Pada lingkungan wilayah perairan, ada berbagai lingkungan perairan atau akuatik yang akan berbentuk menjadi ekosistem, antara lain adalah ekosistem air laut, air tawar, air payau, rawa, dan lain-lain.

Ekosistem air tawar memiliki salinitas atau kadar garam yang rendah, sedangkan ekosistem air laut memiliki kadar garam yang tinggi.

Manfaat Mempelajari Konsep Keanekaragaman Hayati

Sebagai manusia kita harus tetap mempelajari dan memahami akan keanekaragaman hayati dan manfaat yang diperoleh diantaranya adalah:

  • Dapat mengetahui manfaat tiap jenis organisme
  • Dapat mengetahui adanya interaksi makhluk hidup
  • Paham akan ciri dan sifat dari setiap makhluk hidup
  • Dapat memahami adanya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
  • Memahami keanekaragaman hayati sangat berpengaruh pada keberlangsungan manusia

Nilai keanekaragaman hayati dinilai juga dari beberapa manfaatnya yang dilihat dari nilai pendidikan, nilai biologi, nilai budaya dan estetika, ekologi, dan nilai religius.

Kembali ke Materi Biologi