Ganggang: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Manfaat

Pernah mengkonsumsi sup rumput laut khas Korea? Jika menilik lebih jauh mengenai tumbuhan ini, ternyata rumput laut tidak mempunyai batang, akar, ataupun daun yang bisa dibedakan seperti tumbuhan lainnya, lho. Maka dari itu, rumput laut diklasifikasikan juga sebagai ganggang atau alga.

Pengertian Ganggang

Di Indonesia lebih banyak orang mengenal istilah ganggang dibandingkan dengan istilah alga, padahal dari kedua istilah tersebut berdefinisi sama yaitu makhluk hidup atau tumbuhan tingkat rendah yang membentuk thalus.

Tapi secara biologi, ganggang didefinisikan sebagai kelompok makhluk hidup yang bisa tumbuh di berbagai media tanam. Tumbuhan ganggang juga bisa disebut dengan thallophyta.

Thallophyta sendiri diartikan sebagai tumbuhan yang tidak mempunyai batang, akar maupun daun sejati, melainkan tumbuhan yang mempunyai organ tubuh tumbuhan yang mirip batang, daun serta akar.

Ciri-Ciri Ganggang

Ganggang mempunyai ciri-ciri umumnya yang membedakan dengan tumbuhan lainnya dilihat dari sistem reproduksi yang secara seksual, diantaranya:

  • Ganggang merupakan sel tunggal, dengan sendirinya ia memiliki peran langsung sebagai organ reproduksinya
  • Ada beberapa ganggang yang multiseluler
  • Ada sebagian ganggang juga yang melakukan reproduksinya secara aseksual, jenis seperti ini biasanya mempunyai alat gerak yaitu menggunakan flagel.

Dilihat dari susunan selnya, ganggang bisa dibedakkan menjadi ganggang prokariotik dan ganggang eukariotik. Ganggang yang prokariotik hidupnya soliter serta berkoloni, lalu bercirikan dengan bentuk filament yang memiliki cabang sederhana.

Sedangkan, ganggang eukariotik bisa hidup bersoliter serta berkoloni atau berkelompok. Selain itu, bisa juga berbentuk filament yang sederhana serta filament yang bentuknya kompleks.

Ganggang mempunyai ukurannya macam-macam dimulai dari yang ukurannya kecil (micron) sampai ukurannya yang besar dan raksasa, misalnya pada spesies Giant kelps laminaria yang ukuran panjangnya bisa mencapai 70 meter.

Ganggang sangat suka dengan kondisi lingkungan yang berair atau lembab, maka dari itu ia membutuhkan senyawa air sebagai proses reproduksinya serta proses fotosintesisnya.

Hidupnya berada di air tawar, air laut, di lapisan tanah, di udara dan juga pada tubuh hewan serta tumbuhan lainnya.

Ganggang juga dibedakan menjadi 4 berdasarkan habitatnya, diantaranya:

  1. Ganggang plantonik, yang hidupnya di kolam/air
  2. Ganggang bentik, menempel pada berbagai macam substrat
  3. Ganggang simbiotik, yang hidupnya bisa bersimbiosis dengan tubuh organisme lain
  4. Ganggang neustonik, yang hidupnya berenang bebas di dalam air dengan menggunakan alat geraknya

Klasifikasi Ganggang

Ganggang diklasifikasikan menjadi 5 kelompok berdasarkan warna pada tubuhnya. Variasi warna tersebut dihasilkan dari kandungan pigmen yang dimiliki oleh setiap jenis.

Kandungan pigmen warna inilah yang dijadikan sebagai parameter dasar dari pengklasifikasian ganggang.

  1. Ganggang Hijau (Chlorophyta)

Ada sekitar 10% yang hidup di air laut, serta yang lainnya hidup di air tawar. Ganggang hijau bisa melakukan proses fotosintesis yang sama dengan tumbuhan hijau yang hidup di darat, itulah yang menjadi karakteristik tersendiri dari ganggang hijau.

Ukuran tubuhnya beragam dimulai dari 1 mikron sampai ada yang ukuran besarnya. Contoh spesiesnya adalah Chlorella.

Banyak jenis ganggang ini yang hidupnya sebagai plankton, diam di tempat tanah yang basah serta di salju, dan juga bisa melakukan simbiosis dengan organisme yang lainnya.

Salah satu yang contohnya adalah ganggang hijau bersimbiosis dengan jamur/fungi yang terkenal dengan sebutan lumut kerak atau lichen.

  1. Ganggang Merah (Rhodophyta)

Ganggang ini memiliki pigmen warna merah atau disebut dengan (fikoetirin) yang banyak. Pada umumnya ganggang merah bersifat multiseluler, tapi ada juga yang bersifat uniseluler.

Struktur tubuh ganggang merah ini mirip dengan tumbuhan atau disebut dengan talus yang berupa helaian-helaian. Tubuhnya mempunyai lapisan yang mengandung kalsium karbonat, contohnya pada spesies Coralina.

Anggota yang termasuk ke dalam kelompok ganggang merah, keberadaan spesiesnya berjumlah 5000-6000 spesies yang semuanya dengan ukuran tubuh makroskopis. Habitatnya berada di air laut. Spesies yang banyak dimanfaatkan oleh manusia yaitu kelompok rumput laut atau seaweeds.

  1. Ganggang Hijau Biru (Cyanophyta)

Merupakan kelompok ganggang yang bisa melakukan proses fotosintesis. Contoh spesiesnya adalah Spirulina.

  1. Ganggang Hijau Kuning

Kelompok ganggang ini hidupnya di air tawar, namun ada juga beberapa jenis yang dapat ditemukan di perairan laut serta lapisan tanah. Hidupnya bersoliter serta berkoloni atau berkelompok sederhana.

Berbeda dengan kelompok yang lainnya, pada kloroplasnya tidak ada kandungan fukosantin.

  1. Ganggang Cokelat (Phaeophyta)

Ganggang cokelat umumnya bersifat multiseluler dan autotrof sehingga bisa menyimpan cadangan makanannya sendiri di dalam laminarin. Berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

Ganggang cokelat hidup di air laut, termasuk jenis-jenis rumput laut yang habitatnya di perairan dingin. Ganggang cokelat juga mempunyai peran penting yang habitatnya di laut yaitu dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau sebagai habitat untuk organisme lainnya.

Tercatat sekitar 1500-2000 jenis ganggang cokelat ini yang hidupnya secara liar yaitu sebagai rumput laut, serta hampir semuanya mengandung pigmen fukosantin.

  1. Ganggang Cokelat Keemasan (Chrysophyta)

Ganggang ini berhabitat di perairan tawar, walaupun ada sebagian yang berhabitat di perairan laut. Anggota ganggang kelompok ini memiliki makanan yang bisa disimpan sebagai laminarin, ialah salah satu bagian dari polisakarida yaitu tempat menyimpan makanan.

Kelompok ini juga mempunyai pigmen fotosintesis, yakni klorofil a, klorofil c, pigmen karoten serta xantrofil.

Ganggang dengan warna cokelat keemasan ini mempunyai bermacam-macam struktur dan juga bentuknya. beberapa tidak mempunyai dinding sel serta bisa merayap mirip dengan Amoeba. Sebagiannya lagi sudah mempunyai dinding sel yang terbuat dari selulosa.

Sumber warna yang dimiliki oleh Chrysophyta adalah berasal dari pigmen warna klorofil b, klorofil a, pigmen karoten serta pigmen fucoxantthin. Contohnya adalah spesies Dinobryon.

  1. Ganggang Diatom (Bacillariophyta)

Kelompok ganggang ini biasa hidup di perairan tawar serta peraiaran laut. Ganggang ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan makanannya yang dijadikan sebagai leukosin serta mempunyai pigmen fotosintesis, yakni klorofil a dan b, xantofil serta karoten.

Diatom bisa melakukan sekresi terhadap dioksida silisium atau disebut dengan frustule yang nantinya akan menjadi deposit fosil yang dikenal sebagai sebutan tanah diatom. Tanah diatom ini bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuat saringan serta digunakan bahan campuran penggosok.

Anggotanya termasuk ke dalam organisme bersifat uniseluler serta hidupnya berkoloni. sistem reproduksinya dilakukan secara aseksual, tapi beberapa ada yang bisa menghasilkan gamet serta melakukan sistem reproduksi secara seksual.

Manfaat

Adapun manfaat-manfaat dari ganggang bagi kehidupan yaitu:

  • Ganggang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan
  • Bisa dimanfaatkan sebagai alat gosok, bahan pembuat cat serta sebagai isolator panas yaitu contoh dari spesies Diatom
  • Jenis ganggang Gelidium bisa dijadikan sebagai pembuatan bahan agar-agar bisa untuk dikonsumsi
  • Spesies ganggang Chlorella dijadikan bahan pangan serta bahan campuran untuk pasta gigi
  • Ganggang cokelat dimanfaatkan sebagai makanan, pupuk serta dijadikan sumber pembuatan aligate atau kosmetik.
  • Ganggang jenis Pophyridium dimanfaatkan untuk sumber bahan kimia
  • Ganggang untuk bioenergi atau sumber energy yang berasal dari biomassa menjadi energi alternatif pengganti bahan bakar

Perbedaan Ganggang dan Jamur

Ciri khas dan juga ciri utamanya yang membedakan antara ganggang dan jamur adalah dilihat berdasarkan habitatnya.

Jika ganggang kebanyakan hidup di perairan, sedangkan untuk jamur habitatnya ada di tempat yang lembab dan menempel sebagai parasit pada tumbuhan lain.

Perbedaan selanjutnya secara definisi jika jamur adalah tumbuhan yang kosmopolitan hingga habitatnya sangat luas.

Sifat jamur yang tidak memiliki klorofil, cara untuk mempertahankan hidupnya itu dengan memanfaatkan berbagai zat yang sudah dimiliki oleh organisme lain, sebab itu jamur dikenal dengan sebutan organisme yang heterotrof.

Sedangkan ganggang adalah tumbuhan tingkat rendah dan ada beberapa kelompoknya yang sudah memiliki klorofil, sehingga bisa melakukan fotosintesis juga menyimpan cadangan makanan. maka bisa disebut dengan organisme autotrof.

Jamur tersusun dari hifa yang berbentuk seperti benang, susunan tubuh nya sangat sederhana. Sedangkan pada ganggang susunan tubuh nya terdiri dari akar, batang, daun sejati yang hanya mirip dengan tumbuhan.

Selain itu, ganggang juga bisa dibedakan dengan tumbuhan yang lainnya yaitu bisa dilihat dari sistem reproduksinya.

Kembali ke Materi Biologi