Klasifikasi Jamur: Ciri-ciri, Contoh & Penjelasannya

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, maka hidupnya bergantung pada zat-zat organik yang ada di alam. Akan tetapi, jamur juga sering merusak rumah, pakaian dan makanan.

Menurut para ahli mikologi, klasifikasi jamur menduduki regnum sama dengan kingdom Plantae dan Animalia.

Karena jamur tidak memiliki ciri yang sama dengan kedua kingdom tadi, maka dari itu jamur diklasifikasikan berbeda oleh para ahli.

Ciri-ciri Jamur (Fungi)

 Berikut ciri-ciri jamur ialah:

  • Tidak berklorofil
  • Tubuhnya terdiri atas filamen seperti benang yang mempunyai cabang disebut dengan hifa
  • Kumpulan benang hifa membentuk gumpalan yang disebut dengan miselium
  • Siklus hidupnya dengan cara heterotrof, baik sebagai parasit ataupun saprofit

Dasar Klasifikasi Jamur

Klasifikasi pada fungi atau jamur utamanya dikelompokkan berdasarkan pada ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah selama tahapan-tahapannya dalam daur hidupnya. Jamur yang belum diketahui mempunyai sistem reproduksi secara seksual digolongkan menjadi Fungi imperfect dan Deuteromycotina.

Klasifikasi dan penamaan jamur mengikuti permufakatan internasional. Setiap jamur diberikan nama dengan menyebutkan genus dan spesiesnya (binomial). Perlu penelitian lebih luas dan mendalam lagi karena banyak hal yang belum kita dapat untuk menetapkan suatu taksonomi.

Kini telah diketahui bahwa ada 100 ribu lebih spesies jamur. Para ahli jamur atau ahli mikologi dapat mengidentifikasi kira-kira sebanyak 1.000 spesies jamur pada setiap tahunnya.

Klasifikasi Jamur, Contoh, & Penjelasannya

Dari kingdom fungi atau jamur dibagi menjadi lima kelompok divisio diantaranya ada Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Divisio Chytridiomycota pada sporanya mempunyai alat gerak berupa flagela dan disebut dengan zoospora. Divisio ini merupakan satu-satunya jamur yang sporanya memiliki flagela.

Para ahli jamur mempercayai bahwa ada 750 spesies dari divisio Chytridiomycota, yakni jamur yang sangat sederhana dan termasuk jamur purba. Anggota dari Chytridiomycota mempunyai habitat di perairan dan sebagiannya lagi menjadi parasit pada jamur dan alga.

Pada divisio Deuteromycota adalah kelompok jamur dengan sistem reproduksi seksualnya belum diketahui atau biasa disebut dengan jamur imperfect (jamur yang tidak sempurna).

  1. Divisio Zygomycota

Spesies jamur dari divisio Zygomycota, dimana para ahli jamur atau para ahli mikologi telah mengidentifikasi dengan jumlah 600 spesies.

Habitat pada jamur ini umumnya di darat, di dalam tanah atau menopang pada tanaman dan hewan yang sudah mati.

Divisio jamur ini juga dapat hidup di makanan yang telah busuk.

Struktur tubuhnya memiliki hifa yang bersekat. Sistem reproduksinya secara seksual dengan alat reproduksinya bernama zigosporangium menghasilkan zigospora dan aseksual secara fragmentasi.

Contoh spesies jamur ini yaitu Rhizopus stolonifer atau bisa dikenal juga dengan jamur tempe, Pilobolus dan Mucor mucedo.

  1. Divisio Ascomycota

Telah teridentifikasi sebanyak 60.000 lebih spesies yang ditemukan dari divisio ini. Ascomycota nama yang diambil dari kata askus yang berarti menyerupai kantung. Askus ini yang nantinya akan membentuk tubuh.

Reproduksinya secara seksual yang membentuk askospora dan secara aseksual membentuk konidium.

Hidupnya sebagai saprofit pada tanaman. Sebagian dari jumlah spesies Ascomycota dapat bersimbiois dengan alga yang akan membentuk Lichen. Dan yang lainnya lagi bersimbiosis dengan tanaman akan membentuk mikoriza.

Sebagian anggota dari Ascomycota multiseluler, tetapi ada juga yang uniseluler. Contoh spesies dari jamur yang termasuk ke dalam divisio Ascomycota sebagai berikut.

  • Khamir (Saccharomyces)

Tubuhnya terdiri dari sel yang berbentuk bulat oval dan dapat bertunas/membentuk kuncup hingga membentuk rantai sel atau hifa semu.

Khamir dapat melakukan fermentasi yang terdiri dari bahan organik, salah satu proses fermentasi yang paling umum yaitu fermentasi dalam pembentukan alkohol.

  • Penicillium

Spesies jenis ini suka dengan habitat yang mengandung gula, seperti yang ada pada roti atau buah-buahan yang ranum.

Warna dari jamur ini ialah hijau atau kebiru-biruan. Macam-macam spesies lainnya ialah:

  • Penicillium notatum
  • Penicillium chrysogenum, penghasil antibiotik
  • Penicillium camemberti dan Penicillium requoforti, untuk meningkatkan kualitas dalam pembuatan keju
  • Penicillium italicum
  • Penicillium digitatum, perusak buah jeruk
  • Aspergillus fumigatus, penyebab penyakit aspergillosis yang berbahaya pada hewan unggas yang terpelihara maupun yang liar menyerang saluran pernapasannya (jamur tumbuh pada kotoran)
  • Aspergillus fumigatus, penghasil aflatoksin yang diduga menyebabkan kanker hati. Jenis jamur ini tumbuh di kacang tanah yang sudah tidak fresh atau makanan yang terbuat dari kacang tanah
  1. Divisio Basidiomycota

Jumlah jamur yang ada pada divisio ini adalah sekitar 25.000 spesies. Pemberian nama divisio ini diambil dari bentuknya yang diploid terjadi pada siklus hidupnya adalah basidium. Basidiomycota hidpnya sebagai dekomposer pada kayu atau pada bagian tubuh tumbuhan lain.

Sistem reproduksinya secara aseksual dan juga secara seksual. Bentuk tubuh jamur ini seperti payung, telinga dan setengah lingkaran. Contoh spesies dari jamur divisio Basidiomycota yaitu Volvariella volvaceae (jamur merang) dan Auricularia polytricha (jamur kuping). Jamur pada divisio ini banyaknya dapat dikonsumsi sebagai makanan. Berbagai contoh spesies lainnya yang termasuk ke dalam Basidiomycota

  • Volvariella volvacea, jamur yang tumbuh pada tumpukan jerami yang lapuk. Bentuk tubuhnya menyerupai payung. Pada jenis jamur ini sudah banyak yang mengkonsumsinya sebagai makanan.
  • Auricularia polytricha, atau jamur kuping. Habitat jamur ini berada pada kayu yang sudah lapuk dengan bentuk tubuh pipih berlekuk seperti daun telinga. Auricularia polytricha berwarna kecoklatan dan tidak beracun, malahan sekarang ini sudah banyak dikembangbiakan untuk berbagai kebutuhan pangan.
  • Lentinus edodes, Jenis jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan dapat juga digunakan sebagai bahan dari obat-obatan.
  • Pleurotus, atau disebut dengan jamur kayu atau jamur tiram. Jenis spesies ini sangat enak untuk dikonsumsi, hidup yang baik di lingkungan yang mengandung banyak lignin dan selulosa. Dan jamur jenis ini juga sudah banyak yang dibudidayakan dengan menggunakan medium serbuk gergaji.
  • Amanita muscaria, jamur yang menghasilkan racun berjenis muskarin yang dapat membunuh lalat. Habitatnya berada pada kotoran ternak.
  1. Divisio Deuteromycota

Klasifikasi jamur yang satu ini disebut dengan jamur tidak sempurna. Diketahui cara reproduksinya hanya dengan cara aseksual karena yang dengan cara seksualnya belum diketahui.

Reproduksi secara aseksual yaitu dengan membentuk blastospora (tunas), artospora (membentuk spora dengan benang-benang hifa) dan konidia.

Namun dalam penelitian diketahui bahwa reproduksi seksual biasanya akan keluar dari kelompok jamur yang tidak sempurna, misalnya pada jenis spesies jamur Monilia sitophila.

Awalnya tidak diketahui reproduksi seksualnya sehingga digolongkan pada divisi Deuteromycota, tapi saat ini telah diketahui reproduksi seksualnya yaitu menghasilkan askospora dan dikelompokkan ke dalam Ascomycota sehingga terjadi penggantian nama menjadi jamur Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

Beberapa contoh spesies jamur yang termasuk ke dalam divisio Deuteromycota antara lain:

  • Epidermophyton floccosum, parasit pada kaki biasanya adalah penyebab penyakit pada kaki atlet
  • Epidermophyton, Microsporum, Trichophyton, penyebab dari penyakit dermatosis, menyerang pada bagian tubuh seperti kulit, rambut dan kuku
  • Alternaria, jamur parasit yang ada pada tanaman kentang
  • Helminthosporium, jamur parasit yang ada pada tanaman padi
  • Colletotrichum, jamur parasit yang ada pada bawang merah
Kembali ke Materi Biologi