Menurut para ahli di bidang taksonomi, ikan merupakan hewan mempunyai tulang belakang yang bersirip, dengan insang sebagai alat pernafasannya, serta hidup di perairan. Definisi tersebut digunakan untuk memudahkan dalam pengelompokkan/klasifikasi ikan dengan golongan hewan lainnya.
Kelas pisces masuk ke dalam klasifikasi vertebrata, contohnya ikan hiu, ikan pari, ikan lele, ikan tuna, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kelas ini mempunyai ciri-ciri tertentu yang menjadi pembeda dengan kelas lainnya.
Ciri-ciri Kelas Pisces
Pisces atau ikan adalah makhluk hidup yang habitatnya di air, pernapasannya menggunakan insang, terkadang ada juga dengan gelembung renang atau udara untuk alat bantu bernapasnya. Mempunyai otak yang ditutupi oleh tulang kepala (cranium) terdiri dari tulang keras atau tulang rawan.
Pisces memiliki aliran darah dari jantung melewati insang menuju semua jaringan tubuh serta balik lagi ke jantung. Sirip merupakan alat geraknya, ginjalnya memiliki tipe mesonefros dan pronefros. Pada tubuhnya dilindungi oleh sisik yang dijadikan rangka bagian luar tubuh atau eksoskeleton. Perkembang biakkannya dilakukan dengan cara seksual, bertelur (ovipar).
Klasifikasi Kelas Pisces
Pisces dibagi lagi menjadi 3 kelompok yakni, Cylostomata (Agnatha), Chondrichthyes serta Osteichthyes.
- Cyclostomata (Agnatha)
Jenis ikan yang termasuk ke dalam Agnatha ialah berbagai ikan yang tidak memiliki rahang, mempunyai mulut yang bulat letaknya ada di bagian ujung anterior. Tidak ada sirip, tapi sebagian spesiesnya mempunyai ekor sirip serta ada sirip punggung.
Notokorda tidak sempurna ada selama hidupnya, serta diselubungi oleh kartilago. Berjenis kelamin terpisah dan ada juga yang hermaprodit. Selain itu, cara memperoleh makanannya dengan cara menghisap tubuh ikan lainnya menggunakan mulutnya.
Contoh spesiesnya ialah ikan hag, ikan hantu (Myxine sp) dan belut laut.
- Chondrichthyes
Chondrichthyes atau ikan yang bertulang rawan dengan spesies mencapai 850. Chondrichthyes Mempunyai rahang dengan gigi yang jumlahnya banyak, memiliki sepasang sirip serta rangka tubuh bagian dalamnya tersusun dari tulang rawan.
Kulitnya ditutupi oleh sisik jenis placoid dan pada sirip ekornya berjenis heterocercal atau tidak seimbang. Ikan jenis ini dianggap sebagai fosil yang masih hidup, karena keturunan hewan purba yang sudah menempati lautan dari ratusan juta tahun lalu.
Ikan jenis ini mempunyai 5-7 celah insang pada kedua sisi faringnya serta tidak mempunyai penutup insang seperti biasa dijumpai pada ikan bertulang sejati. Notokordnya sebagian sudah diganti oleh hewan vertebrata yang lengkap.
Pada organ ginjalnya memiliki tipe mesonefros. Berjenis kelamin terpisah serta pembuahan dilakukan secara internal maupun bisa dengan eksternal, ovovivipar atau ovipar.
Contoh spesies nya adalah ikan pari (Raja sp), ikan hiu (Squalus sp) serta ikan lamprey.
- Osteichthyes
Osteichthyes atau ikan bertulang sejati mempunyai rangka tubuhnya tersusun dari tulang keras. Ada 20.000 spesies ikan tulang sejati yang dapat dijumpai di air tawar dan juga di air laut. Otaknya juga ditutupi oleh tulang rawan. Di bagian mulut terdapat rahang. Sisik pada tubuhnya bertipe ganoid, stenoid ataupun sirkloid, yang keseluruhan asalnya dari mesodermal.
Osteichthyes memiliki insang lengkap dengan operkulumnya (penutup insang). Jantungnya memiliki 2 ruang, yakni serambi dan bilik. Notokord menempati vertebrata yang menulang, dilengkapi gelembung renang yang menghubungkan faring. Ginjal bertipe mesonepros.
Ikan bertulang sejati dibagi menjadi 2 kelompok, yakni Actinopterygii dan Sarcopterygii. Jenis ikan yang banyak ditemui adalah jenis ikan Actinopterygii. Ikan-ikan Actinopterygii diduga memiliki hubungan dengan nenek moyang Amphibi.
Contoh ikan bertulang sejati adalah ikan lele (Ameiurus melas), ikan mas (Cyprinus carpio), belut (Anguilla sp), ikan tuna (Scomber scombrus), ikan sarden (Sardinops coerulea), dan ikan salmon (Oncorhynchus sp).