Virus dalam Biologi: Pengertian, Karakteristik, Replikasi

Ingatkah kamu adanya penyakit flu burung? Pada tahun 2003 telah ditemukan di Indonesia penyakit tersebut. Kemudian pada tahun yang sama ditemukan lagi atas kemunculan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang merupakan gejala penyakit yang menyerang pernapasan.

Apakah kamu tahu apa penyebab dari kedua penyakit tersebut? Ya benar, jawabannya adalah virus. Tentu kamu juga pernah mendengar tentang virus HIV yang mengakibatkan AIDS, virus campak, hepatitis, cacar, polio yang mewabah. Nah, apa sih sebenarnya pengertian virus itu?

Pengertian Virus dalam Biologi

Virus tidak seperti makhluk hidup lainnya, ia tidak memiliki sel sebagai unit kehidupannya. Namun, meski virus tidak memiliki ciri-ciri hidup seperti makhluk hidup lainnya, tetapi virus masih mempunyai ciri hidup, yaitu memiliki materi genetik berupa DNA dan RNA. Virus juga mampu memperbanyak diri dalam kondisi tertentu.

Virus sering dikatakan sebagai parasit karena merupakan organisme yang merugikan. Namun, untuk saat ini virus dapat dimanfaatkan sebagai organisme yang diuntungkan juga.

Mengapa seperti itu? Karena memiliki struktur yang sederhana dan mempunyai daya infeksi yang baik. Maka dari itu, virus sendiri dapat digunakan sebagai salah satu vektor atau pembawa gen dalam rekayasa genetika.

Pengertian virus adalah sebuah partikel yang mengandung materi genetik (RNA atau DNA) dan protein yang bisa memasuki atau menginfeksi sel yang hidup.

Hasil materi genetik pada virus lah  yang mengendalikan dan menginfeksi sel yang hidup dan juga bagian lainnya dari virus tersebut.

Maka dari itu semua virus disebut dengan parasit obligat, yang artinya semua virus itu hanya dapat hidup sebagai parasit.

Karakteristik Virus

Virus adalah mikroorganisme yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron.

Sebelumnya, virus ini ditemukan oleh para ahli melalui penelitiannya dari ekstrak daun tembakau yang dapat menginfeksi daun tembakau lainnya, kemudian dapat dikatakan virus setelah ditemukannya mikroskop elektron pada tahun 1930.

  1. Ukuran Virus

Ukuran virus sangat kecil yakni berukuran antara 20 nanometer (nm) sampai 300 nanometer (nm).

Besar 1 nanometer = 1/1.0000.0000.0000 meter. Ukuran virus rata-rata lebih kecil dari bakteri sekitar 50 lebih kecil dari bakteri.

  1. Struktur Virus

virus hanya terdapat materi genetik (RNA atau DNA) yang dikelilingi oleh protein yang disebut dengan capsid.

Berikut adalah gambar dari struktur virus:

Sumber : roboguru.ruangguru.com

Pembungkus virus yang dibangun submit-submit yang identik satu sama lain disebut dengan kapsomer.

Gabungan dari kapsomer akan membentuk kapsid (protein pelindung virus). Adanya kapsomer inilah yang membuat mengkristalnya virus.

Contoh dari virus DNA, yaitu influenza, herpes atau virus yang dapat membentuk kanker.

Sedangkan contoh dari virus RNA adalah Tobacco Mosaic (TMV) yang menyerang tembakau, virus polio, HIV yang menyebabkan AIDS.

Perkembangbiakan atau Replikasi Virus

Virus dapat bereplikasi atau berkembang biak jika inangnya hidup. Hal tersebut terbukti bahwa virus dapat menembus sel inang kemudian dapat memasukkan materi genetiknya.

Selanjutnya, virus akan memerintah sel inangnya untuk membentuk komponen virus yang baru. Untuk menjelaskan contoh reproduksi virus digunakan contoh virus yang menyerang bakteriofage atau bakteri yang strukturnya dapat kamu lihat pada gambar berikut:

Sumber: learniseasy.com

Ada beberapa fase-fase pada proses reproduksi virus ini berlangsung yaitu melalui 7 tahapan fase antara lain:

  1. Virus menempel pada sel inang (adsorpsi)
  2. Penetrasi DNA virus masuk ke dalam sel inang (Injeks)
  3. Awal terbentuknya DNA dan DNA yang ada di sel inang dihancurkan
  4. Perbanyak DNA virus atau Replikasi
  5. Sintesis (pembuatan) protein untuk melindungi virus
  6. Partikel pada virus baru kemudian dirakit atau terjadinya perakitan
  7. Pembebasan pada partikel virus yang telah masak dari sel inang dengan memecah (lisis) sel inang. Kemudian virus-virus baru dikeluarkan, selanjutnya virus akan menginfeksi sel lainnya dan tahapan diatas akan diulang kembali.

DNA virus tidak diikuti dengan pembentukkan virus-virus baru. DNA virus juga tidak menyebabkan sel inang menjadi pecah, akan tetapi hanya menempel pada DNA bakteri dan akan menjadi bagian dari DNA bakteri.

DNA virus yang menempel pada DNA bakteri dinamakan profage. Hasil pembelahan bakteri terjadi akibat saat bakteri membelah dan profage juga ikut membelah. Virus yang mengalami fase ini dinamakan fase lisogenik.

Penyakit-penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Setelah mempelajari pengertian virus, agar lebih paham, brikut beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia:

Nama PenyakitVirus Penyebabnya
Flu burungOrthomyxovirus tipe A subtype H5N1
Demam berdarah ebolaEbola Haemorragic Virus
SARSCorona Paramyxovirus
PilekVirus Coryza; Rhinovirus
InfluenzaOrthomyxovirus tipe A, B dan C
HerpesHerpes Simplex tipe 1 dan 2
HepatitisVirus Hepatitis
PoliomyelitisVirus Polio
CampakParamyxovirus
Campak Jerman (Rubella)Virus Rubella
Penyakit gondongParamyxovirus
RabiesRhabdovirus
Demam berdarahTogavirus (Flavivirus)
Demam KuningTogavirus (Flavivirus)
EncephalitisVirus Semliki Forest
Pneumonia AtypicalParamyxovirus 1-3; Orthomyxovirus tipe A,B & C
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)HTLV III (LAV)

Bakteri, hewan dan tumbuhan atau manusia dapat terserang virus. Virus dapat dibedakan berdasarkan inang yang diserangnya, yang dapat dikelompokkan menjadi virus tumbuhan, virus hewan, dan virus bakteri.

Bagaimana Virus Bisa Menyerang Manusia?

Penyakit yang ditimbulkan oleh virus melalui dua cara, yang pertama melalui kemampuan yang menyebabkan pecahnya sel dan yang kedua melalui kemampuan menghasilkan racun.

Pada fase litik, apabila virus memperbanyak diri, sel inang dihancurkan dan kemudian virus-virus akan menginfeksi sel-sel lainnya sehingga akan menimbulkan penyakit.

Saat ini salah satu virus yang ditakuti masyarakat adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang menyebabkan penyakit AIDS.

Mengapa demikian?

Karena didalam virus HIV terdapat materi genetik yaitu RNA yang akan membentuk DNA yang dilengkapi enzim transkriptase balik. Apabila virus HIV menginfeksi sel, yakni sel limfosit pada manusia yang mengandung DNA, RNA virus tersebut akan membuat cetakan DNA baru yaitu menjadi DNA virus, kemudian DNA tersebut akan melekat pada DNA sel inang sehingga akan mengikuti proses memperbanyak sel inang.

DNA virus yang melekat pada inangnya akan menjadi tidak aktif. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu DNA virus yang menempel pada sel limfosit tadi lalu akan diterjemahkan menjadi RNA.

Selanjutnya, dari RNA akan membuat protein-protein yang fungsinya untuk membentuk virus-virus baru dan sel inang, yakni sel limfosit pada manusia akan mengalami lisis. Jika sel limfosit tersebut sebagai pertahanan tubuh sehingga muncul gejala AIDS.

Penderita AIDS mempunyai gejala awal seperti adanya pembesaran kelenjar getah bening, lalu kondisi badan lemah, panas dingin seperti: flu, berkeringat dan turunnya berat badan.

Dalam kondisi yang seperti itu tentu daya tahan tubuh akan menurun. Penderita yang terinfeksi AIDS akan sensitif terhadap infeksi walaupun sangat ringan.

Mutasi pada Virus & Munculnya Virus-Virus Baru

Sebenarnya, virus yang banyak bermunculan itu bukan merupakan virus baru, akan tetapi itu adalah hasil mutasi dari virus-virus lama yang memperluas teritori inangnya dan diperluas penyebarannya akibat dari berkembangnya virus-virus tersebut.

Hal yang menyebabkannya bisa berupa perubahan lingkungan yang baru karena aktivitas manusia, sehingga dapat meningkatkan lalu lintas virus dan menyebabkan adanya penyakit baru.

Setelah mengetahui pengertian virus yang telah dijabarkan di atas, pastinya sudah paham kan? Jika penyakit yang disebabkan virus itu berbeda dengan bakteri. Semoga bermanfaat!

Kembali ke Materi Biologi