Aktivitas manusia dalam kehidupan begitu banyak, sehingga bisa menghasilkan limbah dengan kondisi mengkhawatirkan. Dampak buruk yang berasal dari limbah cukup besar terhadap lingkungan sekitar dan terhadap organisme-organisme hidup lainnya, mau secara langsung maupun secara tidak langsung. Maka dari itu, dibutuhkan penanganan limbah yang tepat.
Untuk penanganan permasalahan lingkungan yang sudah tercemar, tentu harus dilakukan sedini mungkin. Usaha yang bisa dilakukan mengenai penanganan limbah dan pencemaran lingkungan ini ialah dengan membagi ke dalam kelompok limbah berdasarkan komponen penyusun limbah tersebut.
Penanganan Limbah Sesuai dengan Jenisnya
1. Penanganan Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan, jika bisa pun proses penguraiannya memakan waktu yang cukup lama. Contohnya adalah limbah sampah plastik dan limbah botol kemasan.
Tapi, limbah anorganik bisa dimanfaatkan lagi dengan cara mendaur ulang. Mendaur ulang limbah anorganik bisa dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya penghancuran, pembakaran, dan penguburan dalam tanah.
Pembakaran limbah anorganik akan mengurangi volume limbah. Namun ada kekurangannya, yaitu bisa menghasilkan residu asap sehingga bisa menyebabkan pencemaran lingkungan (udara).
Selanjutnya bila limbah anorganik dihancurkan, berbagai sampah anorganik akan dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil, lalu didaur ulang menjadi barang baru. Contohnya sampah plastik yang bisa didaur ulang menjadi barang kerajinan seperti tas, dompet, dan lainnya.
Sedangkan penanganan sampah dengan cara dikubur dalam tanah bertujuan untuk meratakan/mengurangi volume sampah. Kendalanya terdapat pada pencemaran tanah mengingat limbah anorganik tidak bisa terurai dalam waktu yang cepat (plastik bisa terurai dalam tanah selama jangka waktu 20 tahun).
2. Penanganan Limbah Organik
Sampah organik adalah limbah yang bisa dan mudah terurai dengan proses secara alami. Sebab, limbah organik tersusun dari berbagai bahan organik dan berasal dari hewan serta tumbuhan.
Limbah organik contohnya adalah kotoran hewan, sayuran, batang pohon, daun-daun, makanan, dan lain-lain.
Pengolahan limbah organik ini caranya lebih mudah daripada penanganan limbah anorganik. Limbah ini bisa dimanfaatkan, contohnya dapat menghasilkan kompos serta biogas.
- Pengomposan
Limbah yang diubah menjadi kompos dapat mendapatkan keuntungan di bidang perkebunan dan pertanian. Beberapa daun yang telah berguguran dari pohonnya adalah contoh limbah organik. Daun-daun tersebut bisa menjadi kompos dengan cara melakukan proses pengomposan.
Pengomposan adalah proses pengolahan terhadap limbah organik yang dibantu menggunakan mikroorganisme sebagai pengurai. Limbah tersebut akan terurai menjadi beberapa bahan yang nantinya digunakan sebagai nutrien untuk tumbuhan.
Hasil dari proses pengomposan adalah limbah organik yang sudah busuk, tetapi bisa menyuburkan tanah. Petani-petani biasanya mempergunakan pupuk dari kompos dibandingkan menggunakan pupuk buatan.
Adapun keuntungan dari penggunaan pupuk kompos daripada kompos buatan, diantaranya:
- Pupuk kompos unsur haranya bisa bertahan lebih lama
- Tidak menyebabkan pencemaran
- Organisme-organisme tidak mati
- Biaya produksinya rendah
- Biogas
Contoh lain dari limbah organik yang sering jadi problematika untuk menyelesaikannya adalah kotoran dari hewan. Kotoran hewan bisa menyebabkan masalah lagi bagi lingkungan bila tidak ditangani dengan cepat, misalnya akan terjadi pencemaran udara dan pencemaran tanah. Namun, ternyata kotoran hewan bisa dimanfaatkan pada proses pembuatan biogas.
Biogas merupakan gas diperoleh dari proses penguraian bahan organik, contohnya kotoran yang berasal dari hewan dengan proses fermentasi oleh bakteri saprofit.
Proses fermentasi limbah organik menghasilkan gas metana. Gas metana bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar. Pengolahan limbah organik menjadi biogas memiliki keuntungan yaitu mengurangi volume pada sampah, selain itu bisa menghemat energi juga.
Di Indonesia sendiri penanganan limbah anorganik dan organik sudah mengalami kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Contohnya pengurangan jumlah kantong belanja plastik yang lambat laun akan mengurangi konsumsi orang-orang terhadap sampah plastik.