NPV atau Net Present Value merupakan hasil perhitungan dari selisih pendapatan atau pemasukan terhadap pengeluaran. NPV juga bisa disebut sebagai selisih dari arus kas masuk yang merupakan pendapatan bagi perusahaan dengan arus kas keluar atau pengeluaran selama periode waktu tertentu.
Pengertian Net Present Value (NPV)
NPV atau Net Present Value adalah salah satu komponen penting yang harus turut disiapkan dan diperhitungkan dalam laporan keuangan. Net Present Value adalah selisih antara pendapatan berupa arus kas masuk saat ini dengan arus kas keluar (pengeluaran) pada kurun waktu tertentu.
NPV sangat bermanfaat pada kegiatan investasi terutama saat menganggarkan modal atau perencanaan sehingga pemodal bisa menentukan nilai profit dari proyek investasi yang dilakukan.
Analisis Net Present Value populer digunakan dalam aktivitas bisnis sehingga bisa diketahui proyeksi arus kas di masa mendatang. Dengan mengetahui nilai NPV, maka pemodal bisa mendapatkan gambaran umum dari tingkat profit investasi.
Apabila hasil perhitungan memberikan nilai NPV positif artinya memberikan keuntungan atau profit. Sebaliknya jika hasil perhitungan memberikan nilai NPV negatif artinya memberikan kerugian.
Sementara apabila nilai yang dihasilkan sama dengan 0, maka hal tersebut menunjukkan jika nilai investasi tetap sama alias tidak memberikan keuntungan dan juga kerugian.
Rumus Menghitung Nilai Net Present Value (NPV)
Perhitungan nilai Net Present Value menggunakan data arus kas per tahun dalam periode t yang sudah ditetapkan. Selain itu diperlukan juga informasi berupa nilai investasi awal yang diberikan pada tahun ke-0. Tahun ke-0 merupakan tahun saat investasi pertama ditanamkan. Berikut rumus perhitungannya:
- Rumus Net Present Value (NPV) untuk Investasi Durasi Lama dengan Banyak Arus Kas
Perhitungan nilai Net Present Value (NPV) untuk investasi dalam jangka waktu yang lama memiliki banyak arus kas maka menggunakan rumus di bawah ini. Setiap periode arus kas ditambahkan hingga periode terakhir kemudian dikurangi nilai investasi awal.
NPV = (C1 : (1 + r)) + (C2 : (1 + r)²) + (C3 : (1 + r)³) + (C4 : (1 + r)⁴) … + (Ct : (1 + r)^t) – C0
Keterangan:
Ct = arus kas per tahun pada periode tahun ke-t
C0 = dana investasi awal yang ditanamkan (dihitung sebagai tahun ke-0)
r = suku bunga dalam satuan persen
- Rumus Net Present Value (NPV) untuk Investasi Pendek dan Arus Kas Tunggal
Jika investasi yang ditanamkan ke perusahaan hanya dalam jangka waktu pendek dengan arus kas tunggal, maka rumus yang digunakan seperti rumus di atas namun lebih pendek. Variabel yang dibutuhkan hanyalah arus kas, durasi waktu arus kas hingga tingkat diskonto.
Di bawah ini adalah rumus perhitungan nilai Net Present Value (NPV) untuk investasi proyek selama 12 bulan dengan arus kas tunggal.
NPV = (Ct : (1 + r)^t) – C0
Keterangan:
t = jumlah masa waktu
r = suku bunga atau tingkat diskonto
Fungsi Perhitungan Net Present Value (NPV)
- Sebagai Media Pengukur Peluang Investasi
Fungsi utama dari Net Present Value (NPV) yang sudah lama dikenal oleh para pelaku bisnis adalah sebagai alat pengukur peluang investasi. Pelaku bisnis menggunakan konsep Net Present Value untuk menghitung modal investasi yang diberikan kemudian dilakukan analisis potensi keuangan proyeknya.
Nilai Net Present Value yang diperoleh digunakan sebagai salah satu proyeksi profit yang akan didapat dari investasi.
- Sebagai Alat Evaluasi Kelayakan Proyek
Masih terkait dengan poin pertama, manfaat Net Present Value (NPV) adalah sebagai alat untuk mengevaluasi kelayakan proyek, bisnis dan juga investasi di suatu perusahaan.
Apabila hasil perhitungan dari Net Present Value memberikan hasil negatif, itu artinya proyek tidak layak untuk ditanamkan modal karena justru akan memberikan kerugian.
Sebaliknya, jika hasil perhitungan Net Present Value memberikan hasil positif, hal tersebut menunjukkan jika investasi berpeluang menghasilkan laba.
Analisis menggunakan metode Net Present Value (NPV) dapat menyajikan data statistik yang lebih komprehensif karena menghitung seluruh pendapatan serta biaya modal yang berhubungan dengan investasi di dalam free cash flow (FCF).
- Mendukung Perbaikan Sistem Manajemen Anggaran Bisnis Lebih Efisien
Kelebihan Net Present Value (NPV) selain bagi pihak investor atau pemodal adalah dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen anggaran yang lebih efisien. Hal ini karena metode perhitungan NPV akan memberi gambaran pengelolaan investasi apakah memberi keuntungan atau tidak.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan Net Present Value (NPV)
- Perhitungan Net Present Value sangat berguna untuk memahami potensi keuntungan dari suatu proyek investasi yang dilakukan saat menghitung modal.
- Kelebihan metode perhitungan Net Present Value dapat melengkapi kelemahan dari metode payback period yang menggunakan konsep time value of money.
- NPV sangat berguna untuk membantu pelaku bisnis seperti perusahaan dalam mengevaluasi kelayakan proyek bisnis dan investasi
2. Kekurangan Net Present Value (NPV)
- Sensitivitas yang tinggi terhadap tingkat diskonto dikarenakan metode perhitungan merupakan hasil penjumlahan beberapa arus kas yang sudah dihitung dengan tingkat suku bunga.
- Jika melakukan perhitungan dengan metode NPV, maka harus menebak biaya dari modal perusahaan di masa yang akan datang.
- Perhitungan investasi dengan metode NPV umumnya hanya berfokus untuk proyek investasi dengan jangka pendek dibandingkan investasi jangka panjang.
Contoh Soal
Perusahaan PT Maju Bangun ingin membeli mesin percetakan untuk meningkatkan jumlah produksi per harinya. Harga mesin percetakan yang ingin dibeli senilai Rp 250 juta dengan suku bunga sebesar 10% per tahunnya. Diketahui jumlah arus kas yang masuk sebesar Rp 80 juta pada periode 5 tahun.
Tentukan apakah rencana pembelian mesin percetakan tersebut layak untuk dilanjutkan.
Diketahui:
Ct = Rp 80.000.000,00
C0 = Rp 250.000.000,00
r = 10% = 0,10
Jawab:
Untuk menghitung nilai NPV untuk periode investasi jangka panjang dan arus kas yang banyak sebagai berikut:
NPV = (C1 : (1 + r)) + (C2 : (1 + r)²) + (C3 : (1 + r)³) + (C4 : (1 + r)⁴) + (C5 : (1 + r)⁵) – C0
NPV = (80 : (1 + 0,10)) + (80 : (1 + 0,10)²) + (80 : (1 + 0,10)³) + (80 : (1 + 0,10)⁴) + (80 : (1 + 0,10)⁵) – 250
NPV = (72,72) + (66,12) + (60.11) + (54,64) + (49,67) – 250
NPV = 303,26 – 250
NPV = 53,26
Hasil perhitungan NPV sebesar Rp 53,26 juta menunjukkan bahwa investasi memberikan profit keuntungan dan layak dilanjutkan.
Menghitung besar nilai Net Present Value (NPV) sangat penting bagi perusahaan untuk memaksimalkan manajemen keuangan bisnis sehingga profit dapat ditingkatkan di masa mendatang. NPV dihitung dengan mengurangi nilai arus kas masuk saat ini dengan nilai arus kas keluar selama kurun waktu periode tertentu.