Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri, Kelebihan, Kekurangan & Contoh

Dalam bidang ekonomi, hal yang mendasar dalam melakukan kegiatan ekonomi adalah pelaku dan juga ekonomi dan sarana dalam melakukan kegiatan ekonomi salah satunya pasar.

Semua orang pasti mengenal apa itu pasar, dapat disimpulkan bahwa pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi baik itu berupa barang atau jasa. Dengan produsen sebagai penjual atau penyedia barang atau jasa, dan konsumen atau pembeli barang atau jasa.

Ada berbagai macam jenis pasar, dilihat penggolongannya. Salah satunya menurut bentuk bentuknya yaitu Pasar Monopolistik. Berikut, akan kita bahas mengenai pasar monopolistik.

Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik merupakan salah satu jenis struktur pasar yang memiliki semua unsur meliputi kegiatan produksi, distribusi ataupun unsur konsumen.

Pasar monopolistik juga dapat diartikan sebagai pasar yang dimana  terdapat banyak produsen yang  menghasilkan barang serupa tapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.

Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan  pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem. Yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

Dalam pasar monopolistik, keberadaan produsen tidak terbatas. Tetapi setiap produsen pasti menghasilkan produk yang berbeda dengan produsen lain. Dengan demikian, produsen memiliki kekuatan untuk mengatur harga walaupun pengaruhnya tidak begitu kuat.

Para konsumen pasar monopolistik ini dapat dengan leluasa memilih barang konsumsinya sesuai dengan kebutuhannya. Karena setiap produsen memiliki berbagai perbedaan dan ciri khas, maka para konsumen tidak akan mudah berpindah ke merk lain.

Di Dalam pasar monopolistik, harga suatu barang tidak menjadi tolak ukur dalam angka penjualan suatu perusahaan. Tetapi lebih kepada penilaian konsumen terhadap produk yang dijual. Sehingga para produsen harus rajin dalam memasarkan dan mengenalkan hasil produksinya kepada konsumen.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Ada beberapa faktor pembeda antara pasar monopolistik dengan pasar-pasar lainnya. Apa saja ciri-cirinya? Kita akan bahas selengkapnya.

Berikut ciri-ciri pasar monopolistik:

  • Terdapat banyak sekali produsen atau penjual di dalamnya. Hal ini memudahkan konsumen memilih dan melakukan perbandingan atas harga dan kualitas antara produk yang satu dengan produk yang lainnya.
  • Terdapat Diferensiasi produk. Dalam pasar monopolistik, terdapat produk yang sama, tetapi memiliki perbedaan dalam cara pengemasan, corak bahkan kualitas. Hal ini, dapat menjadikan produk yang dihasilkan mempunyai sifat pengganti yang dekat, tetapi bukan pengganti yang sempurna.
  • Produsen dapat menentukan harga dengan kata lain, setiap produk yang dihasilkan dalam segi harga tidak akan sama. Harga jual ditentukan dari bahan hingga ke proses produksi.
  • Produsen mudah keluar masuk pasar dengan disesuaikan dengan kebutuhannya.
  • Produsen melakukan promosi. Karena tingginya tingkat produksi dalam pasar monopolistik, sehingga menjadi persaingan dalam penjualan semakin ketat. Hal ini mengharuskan para pelaku produksi mempromosikan hasil produksinya agar dilirik oleh pembeli atau konsumen.

Kelebihan Pasar Monopolistik

Berikut merupakan kelebihan-kelebihan dari pasar monopolistik:

  • Jumlah produsen atau penjual dalam pasar monopolistik ini tidak terbatas, sehingga akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi para konsumen melalui persaingan dan strategi penjualan yang dilakukan oleh penjual.
  • Konsumen menjadi lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Konsumen juga dapat dengan mudah melakukan perbandingan antara produk yang satu dengan produk yang lain. Baik dari segi harga dan juga segi kualitas.
  • Produsen dapat dengan mudah keluar masuk pasar monopolistik, sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru.

Kekurangan Pasar Monopolistik

Selain memiliki kelebihan, pasar monopolistik juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut kami bahas tentang kekurangan-kekurangan pasar monopolistik.

  • Dalam pasar monopolistik terdapat persaingan yang sangat ketat antar produsen. Bagi produsen yang memiliki modal sedikit, maka akan dengan mudah untuk tersingkir dengan produsen lain.
  • Dalam pasar monopolistik ini, membutuhkan modal yang relatif besar, baik itu pada proses produksi, operasional, bahkan dalam proses pemasarannya. Karena persaingannya yang ketat, maka para produsen harus pandai dalam mencari inovasi baru.
  • Inovasi harus dilakukan, sehingga membuat biaya produksi semakin tinggi. Hal ini berkaitan dengan harga jual produk yang akan meningkat, sehingga akan mempengaruhi daya tarik pembeli.

Contoh Pasar Monopolistik

Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan banyak sekali menemukan contoh pasar monopolistik. Hal mendasar yang menjadi karakteristik dalam pasar monopolistik adalah banyaknya produsen. Dengan kesamaan hasil produksi yang akan dijual.

Salah satu contohnya adalah dalam industri kosmetik. Di Indonesia sendiri sudah banyak kita temui brand-brand kosmetik ternama. Mereka bersaing dalam melakukan pemasaran produknya.

Dengan bekerjasama dengan para public figure dalam memasarkan produknya, para produsen juga menjelaskan mengenai kelebihan apa saja yang dimiliki oleh hasil produksinya.

Meskipun meningkatkan biaya pemasaran, ketika para produsen berhasil dalam memasarkan hasil produksinya kepada konsumen, maka kelangsungan proses produksi dan proses penjualan perusahaan akan terjamin.

Dalam bidang kosmetik dan kecantikan ini, biasanya konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulitnya. Ketika konsumen sudah memakai salah satu produk dan merasakan manfaatnya, maka konsumen tidak akan berpindah ke produk lain.

Contoh lain yang ada di kehidupan sehari-hari kita adalah merk pakaian yang kita kenakan. Para produsen pastinya memiliki kelebihannya masing-masing. Baik itu dari segi kualitas ataupun dalam segi perbandingan harga.

Dalam industri pakaian ini juga mengharuskan para produsen bersaing dalam memasarkan produk dan juga menjelaskan kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produknya tersebut. Sehingga para konsumen dapat dengan mudah dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhannya. Konsumen juga akan memilih produk sesuai dengan referensinya masing-masing.

Kembali ke Materi Ekonomi