Kebutuhan manusia berdasarkan pada sumber daya yang terdapat di alam. Manusia mempergunakannya dengan cara mengolah menjadi barang-barang. Selain hewan dan tumbuhan, manusia juga punya pengaruh yang besar terhadap lingkungan itu sendiri.
Dari aktivitas yang dilakukan manusia ini lah kemudian menyebabkan perubahan keseimbangan alam, salah satunya pencemaran lingkungan. Tanpa sadar, pencemaran lingkungan juga berpengaruh pada diri manusia itu sendiri.
Apa Itu Pencemaran Lingkungan?
Pencemaran lingkungan menurut UU RI NO. 23 Tahun 1997 adalah proses masuknya ataupun dimasukan (secara sengaja) zat, organisme, energi, ataupun komponen ekosistem lainnya kedalam lingkungan hidup/ingkungan sekitar yang disebabkan aktivitas manusia, hingga menyebabkan kualitas lingkungan turun ke tingkatan tertentu sehingga lingkungan tidak memiliki fungsi yang seharusnya.
Adapun zat atau bahan yang menjadi penyebab sebuah polusi disebut dengan polutan.
Faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan
Beberapa faktor penyebab pencemaran, diantaranya sebagai berikut:
- Bertambahnya penduduk yang tak terkendalikan atau over population
- Pesatnya perkembangan teknologi
- Polutan yang berjumlah cukup banyak serta alam tidak lagi bisa menetralisirkannya
- Zat polutan yang kadarnya tinggi melebihi batas normal
- Masuknya polutan disaat waktu yang tidak tepat
- Keberadaan polutan bukan di tempatnya.
Sifat-sifat polutan ialah dapat merusak untuk sementara dan timbulnya reaksi dengan lingkungan sekitar sehingga zat polutan sudah tidak dianggap ‘perusak’ lagi.
Polutan yang sudah merusak dalam jangka waktu tertentu, misalnya DDT serta Pb dalam jumlah kecil tidak akan membuat kematian pada manusia. Namun, jika terus-menerus dihirup/dikonsumsi oleh manusia, bisa tertimbun dalam lemak dan mengakibatkan kerusakan jaringan yang mengakibatkan kematian.
Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:
- Pencemaran Udara
Pernahkah kamu melihat asap dari kendaraan, asap pembakaran limbah dan asap pabrik? Itu semua adalah salah satu contoh dari pencemaran udara, karena terjadinya di udara lingkungan hidup.
Udara yang dihirup oleh manusia tentu harus udara yang bersih. Coba kamu bayangkan apabila kamu menghirup gas karbon monoksida, jika dihirup terus-menerus akan menyebabkan kematian. Hal itu dikarenakan gas karbon monoksida akan mengikat darah dalam tubuh.
Selain berdampak pada manusia juga, karbon monoksida (CO2) punya dampak untuk lingkungan. Bagaimana jika gas CO2 yang ada di udara terjadi peningkatan? Meningkatnya CO2 bisa menyebabkan bumi menjadi panas sehingga menyebabkan efek rumah kaca.
- Efek Rumah Kaca dan Global Warming
Efek rumah kaca terjadi karena CO2 berkumpul serta membentuk menjadi lapisan di atmosfer. Atmosfer akan ditembus oleh sinar matahari serta memantulkannya ke permukaan bumi untuk kembali lagi menuju luar angkasa. Pada proses ini lah kemudian mengakibatkan energi panas di atmosfer bumi.
Akan tetapi dengan adanya lapisan CO2 energi panas tersebut akan kembali ke bumi, begitu pun dengan sinar matahari. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya panas bumi yang disebut dengan pemanasan global atau global warming.
Akibat lainnya ialah permukaan laut menjadi naik disebabkan oleh melelehnya gunung-gunung es yang ada di kutub, beberapa pulau kecil akan hilang serta terjadi perubahan iklim di dunia.
Kejadian tersebut dapat ditanggulangi dengan cara pengurangan terhadap penggunaan barang yang menghasilkan gas CO2 yang cukup tinggi, misalnya penggunaan kendaraan motor.
- Hujan Asam
Contoh dari beberapa pembakaran, yaitu pembakaran batubara yang bisa menimbulkan hujan asam. Batubara mengandung sulfur yang tinggi, maka kandungan SO2 di udara akan mengalami peningkatan. Apabila menyatu dengan uap air, maka akan menghasilkan uap H2SO4 yang akan turun ke bumi dalam bentuk hujan asam.
Beberapa kota di Indonesia yang memiliki derajat pencemaran udaranya tinggi ialah Jakarta, Surabaya dan Medan, faktor penyebab utamanya berasal dari kendaraan motor.
- Pencemaran Air
Air mempunyai macam-macam kriteria berdasar pada kegunaannya. Air yang tidak untuk diminum lebih baik apabila digunakan untuk kebutuhan mencuci. Demikian dengan air yang tidak dipergunakan untuk berenang mungkin lebih baik apabila digunakan untuk kolam ikan atau irigasi pesawahan.
Pencemaran lingkungan air, berasal dari mikroorganisme yang ada di dalam air, limbah anorganik, serta limbah organik. Pencemaran yang disebabkan oleh mikroorganisme pada umumnya dapat menimbulkan berbagai penyakit pada makhluk hidup.
Ada beberapa dari mikroorganisme yang sering terlihat serta beberapa penularannya melalui air diantaranya pada tabel berikut ini.
Tabel Mikroorganisme Penyebaran Penyakit yang Berasal dari Air
No | Jenis | Penyakit | Akibatnya |
1 | Virus | Kolera | Muntah, dehidrasi serta diare |
2 | Bakteri | Tifoid | Radang usus, diare, pembengkakan limfa serta muntah-muntah |
3 | Protozoa | Disentri, hepatitis, dan disentri amoeba | Diare, sakit kepala, demam, dan sakit perut |
Beberapa limbah organik contohnya limbah rumah tangga, plastik, minyak serta cairan pembersih, adalah penyebab kematian ikan ataupun pada organisme lainnya. Adapun beberapa limbah anorganik, contohnya adalah timbal, amoniak, fosfat dan kadmium dengan kadar yang tinggi bisa menyebabkan kematian organisme yang ada di dalam air.
Misalnya pada ikan, beberapa ikan banyak yang mati karena berkurangnya oksigen di dalam air yang disebabkan oleh adanya proses degradasi serta dekomposisi bakteri aerob yang mempergunakan oksigen di dalam air dari limbah-limbah tersebut.
Selain dari itu, limbah anorganik bisa menyebabkan adanya ledakan dari populasi alga yang dikenal dengan blooming algae. Fosfat serta nitrit yang memiliki fungsi sebagai pupuk untuk tanaman, bisa membawa aliran air hujan menuju sungai, danau sampai ke laut.
Terjadi kelimpahan nutrisi mengakibatkan populasi dari alga serta produsen-produsen jadi membesar serta tidak bisa dikendalikan.
- Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh berbagai bahan, contohnya limbah botol kaca, plastk, zat kimia, kaleng serta berbagai logam berat. Pencemaran ini mengakibatkan terganggunya organisme yang ada di dalam tanah.
Adanya pencemaran tanah juga dapat mempengaruhi terhadap kandungan air di dalam tanah secara langsung.
Ada beberapa jenis bakteri serta bahan partikel lainnya yang dapat mencemari tanah sehingga air tanah tersaring jadi masih cukup bersih. Tapi, apabila pencemaran tanahnya sangat berat serta bisa melebihi kapasitas filtrasi tanah, maka polutan itu akan mencemari air tanah serta tidak mudah untuk di perbaiki.
Bioaccumulation bisa juga terjadi pada organisme di dalam tanah. Organisme tanah misalnya cacing bisa menyerap polutan penyebab pencemaran lingkungan berupa logam berat yang memiliki kadar cukup besar.
- Pencemaran Suara
Penyebab pencemaran suara berasal dari suara yang bising. Satuan kekuatan suara disebut dengan satuan desibel atau dB. Berikut adalah beberapa gambaran dari polusi udara, diantaranya.
- Suara percakapan normal : 40 dB
- Suara keributan : 80 dB
- Suara dari kereta api : 95 dB
- Suara pesawat jet yang lepas landas : 150 dB
Jika suara yang timbul sudah lebih dari kadarnya bisa mengganggu pendengaran seseorang serta dapat mempengaruhi sistem metabolisme antara lain:
- Tekanan darah menjadi berubah
- Adanya gangguan pada jantung
- Mengakibatkan stress
- Adanya kontraksi perut
- Denyut nadi pun menjadi berubah
Sebagai manusia yang dibekali akal sehat oleh Sang Pencipta, sudah sepatutnya kita bijak menjaga bumi agar tidak terjadi pencemaran lingkungan. Makhluk hidup yang menempati bumi bukanlah hanya manusia, melainkan hewan dan tumbuhan juga yang harus kita jaga kelestariannya.